Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Berlomba Gaet Nasabah Korporasi

Perbankan berlomba menggaet dan memberikan layanan bagi nasabah korporasi di tengah kinerja segmen wholesale yang solid.
Ilustrasi bank. /Freepik
Ilustrasi bank. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA – Perbankan berlomba-lomba menggaet segmen korporasi saat kinerja kredit dan dana pihak ketiga (DPK) terhadap golongan nasabah tersebut menunjukkan resiliensi pada kuartal I/2025.

Data Bank Indonesia mencatat penyaluran kredit korporasi pada Maret 2025 tumbuh 13,1% secara tahunan (YoY) menjadi Rp4.266,3 triliun, meskipun turun dari bulan sebelumnya yang bertumbuh 15% YoY.

Laju pertumbuhan itu lebih tinggi dari pertumbuhan kredit industri perbankan sebesar 8,7% YoY hingga mencapai Rp7.816,4 triliun pada periode serupa.

Dari sisi simpanan, pertumbuhan DPK korporasi mencapai 9,7% YoY menjadi Rp4.204,1 triliun per Maret 2025, melambat dari bulan sebelumnya yang sebesar 12,9%. Golongan nasabah korporat juga jauh mengungguli DPK industri yang naik 4,7% YoY ke angka Rp8.725,6 triliun.

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) atau BCA menjelaskan bahwa di tengah gejolak perekonomian global seperti perang dagang pada awal tahun ini, kinerja bisnis korporasi terbilang positif.

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn bertutur bahwa hal pihaknya terus memfasilitasi kebutuhan nasabah korporasi yang dinamis dan beragam. “Per Maret 2025, DPK untuk organisasi tercatat tumbuh sebesar 8,8% YoY,” katanya kepada Bisnis, Kamis (22/5/2025).

Adapun, kredit korporasi BCA pada periode yang sama juga naik 13,9% YoY menjadi Rp443,4 triliun, sekaligus menopang keseluruhan kredit perseroan yang sebesar Rp941 triliun.

Menurutnya, BCA terus berupaya mengembangkan dan melakukan inovasi pada layanan digitalnya. Khusus nasabah wholesale, perseroan mengandalkan platform terintegrasi bernama Ocean by BCA.

“Kami berfokus untuk senantiasa memastikan hadirnya platform perbankan transaksi yang aman dan andal, sekaligus dapat menjadi solusi yang relevan bagi kebutuhan nasabah,” pungkas Hera.

Sebelumnya, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI juga memperluas pelayanan terhadap segmen korporasi melalui peluncuran aplikasi BEWIZE by BSI.

Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta memproyeksikan bahwa layanan digital ini dapat menggenjot pertumbuhan segmen korporasi agar perlahan-lahan mengimbangi porsi segmen individu.

“Jadi, nanti dengan porsi 30:70 pun kemudian itu juga sudah cukup ideal. Pertumbuhannya di korporasi, di segmen produktif, itu juga tidak ketinggalan dengan individunya. Ini sejalan dengan kemampuan kita yang juga kita bangun,” katanya, Selasa (29/5/2025).

Adapun, hingga Maret 2025, BSI menyalurkan pembiayaan untuk segmen wholesale mencapai Rp80,62 triliun, tumbuh 17,28% secara tahunan.

Realisasi itu turut menopang pertumbuhan pembiayaan BSI secara keseluruhan yang tumbuh 16,21 YoY hingga mencapai Rp287,2 triliun per Maret 2025.

Dari sisi ekonom, Chief Economist PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Andry Asmoro menjelaskan bahwa segmen korporasi masih akan menopang pendanaan bank hingga akhir 2025. Hal ini terindikasi dari porsi DPK korporasi yang masih bertumbuh positif pada saat DPK rumah tangga menurun dalam beberapa tahun terakhir.

“Share dari korporasi ini meningkat terus, dan kalau dilihat datanya ini peningkatannya menarik, sangat agresif sejak 2022 makin naik,” katanya dalam konferensi pers Economic Outlook Q2 2025 secara virtual, Senin (19/5/2025) lalu.

Pihaknya mencatat, dibandingkan periode sebelum pandemi Covid-19, porsi DPK korporasi meningkat ke kisaran 30% dari seluruh simpanan pada Maret 2022 dan saat ini berada di kisaran 35%.

Di sisi lain, DPK rumah tangga pada Maret 2022 masih berada pada level 50% dari DPK keseluruhan, tetapi porsinya cenderung menurun hingga menyentuh 40% pada Maret 2025.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper