Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menyebut digitalisasi mampu mendorong ekspansi segmen UMKM hingga level global dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Per Maret 2025, BNI mencatat penyaluran kredit ke segmen kecil sebesar Rp73,7 triliun, sedangkan untuk segmen bisnis menengah mencapai Rp96,5 triliun.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan terdapat tiga aspek strategi dalam mengembangkan digitalisasi UMKM, yakni ekspor dan diaspora, digital value chain, dan ekosistem unggulan.
“Aspek pertama yakni UMKM ekspor dan diaspora yang dilakukan melalui program pemberdayaan UMKM siap ekspor agar bersaing di kancah global melalui platform BNI Xpora,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (26/5/2025).
Menurutnya, platform ini membantu pengembangan bisnis UMKM ke pasar internasional dengan menjembatani eksportir dan importir melalui business matching, sekaligus membuat transaksi perbankan lebih aman.
Dia menyebut bahwa aspek ini turut didukung oleh kekuatan jaringan kantor cabang luar negeri BNI yang tersebar di sembilan titik strategis pusat keuangan dunia.
Baca Juga
Lebih lanjut, aspek digital value chain mencakup kemudahan bagi bisnis nasabah korporasi dan mitra kerja BNI dalam akses pendanaan. Melalui platform BNI Financial Supply Chain Management, nasabah dan mitra kerja juga dapat mengoptimalkan modal kerja dan pengaturan cash flow bagi korporasi yang bekerja sama dengan UMKM.
“BNI mendorong pembentukan ekosistem unggulan pada masing-masing area layanan BNI dengan melihat besarnya potensi dari segmen UMKM. Kami melakukan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat dan kredit komersial yang berfokus pada sektor berisiko rendah," pungkas Okki.
Adapun, penyaluran kredit UMKM menunjukkan sinyal pemulihan usai tumbuh lamban sejak awal tahun. Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit UMKM tumbuh sebesar 2,3% secara tahunan (YoY) pada April 2025 menjadi Rp1.400,1 triliun.
Laju pertumbuhan itu meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 1,7% YoY, sekaligus mengakhiri tren pelambatan sejak awal 2025, yakni pada Februari 2025 yang sebesar 2,1% YoY dan Januari (2,5% YoY).