Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Digital Konglomerasi Chairul Tanjung (BBHI) Targetkan Tumbuh di Atas Rata-Rata Industri

PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) yang dimiliki kongsi crazy rich Chairul Tanjung memproyeksikan pertumbuhan bisnis di atas rata-rata industri.
Ultimate Shareholder PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) Chairul Tanjung memberikan keterangan pers usai rights issue Allo Bank di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (11/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Ultimate Shareholder PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) Chairul Tanjung memberikan keterangan pers usai rights issue Allo Bank di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (11/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Bank digital besutan Chairul Tanjung lewat Mega Corpora, Bukalapak (BUKA), hingga Salim Grup melalui Indolife, PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI), memproyeksikan pertumbuhan bisnis mampu di atas rata-rata industri sepanjang 2025.

Direktur Utama Allo Bank Indra Utoyo mengatakan pihaknya melihat perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional sebagai sinyal perlunya sikap yang lebih hati-hati. Apalagi perekonomian Indonesia menunjukkan pertumbuhan melambat menjadi 4,87% pada kuartal pertama 2025, alias terjadi perlambatan dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 5,02%.

"Kami bersikap optimistis namun tetap penuh kehati-hatian dengan menetapkan target pertumbuhan bisnis untuk tahun ini secara kompetitif namun sustainable, dengan level pertumbuhan di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan," ujar Indra kepada Bisnis, Selasa (27/5/2025).

Indra menyebut Allo Bank terus mencermati penurunan daya beli masyarakat, deflasi pada beberapa bulan di periode 2024 dan awal 2025, tekanan likuiditas yang meningkat, persaingan dana pihak ketiga (DPK) yang kian ketat, serta pelemahan nilai tukar rupiah. Hal ini mencerminkan kondisi makroekonomi Indonesia yang tidak sedang baik-baik saja.

Adapun Bank Indonesia merevisi proyeksi pertumbuhan kredit dari 11%–13% menjadi 8%–11%. Bahkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kini membuka ruang untuk revisi Rencana Bisnis Bank (RBB), mengingat ekspektasi pemulihan ekonomi yang lebih lambat dari perkiraan awal. Meski demikian, dia tidak merinci target pertumbuhan secara detail.

Indra menyebut, yang terang untuk menjaga kinerja di tengah tantangan tersebut, Allo Bank mengusung strategi berbasis bisnis hibrida yang mengintegrasikan layanan segmen ritel dan wholesale secara digital.

Ia menjelaskan bahwa selama tahun 2025, Allo Bank akan menjalankan model bisnis hibrida, di mana aktivitas segmen ritel dan wholesale berjalan beriringan dan terintegrasi untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang optimal.

"Kami akan mengutamakan aktivitas digital (digital first) dan integrasi layanan finansial dengan mitra ekosistem (ecosystem first)," tutur Indra.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper