Bisnis.com, JAKARTA – Piutang pembiayaan industri perusahaan pembiayaan atau multifinance per April 2025 tumbuh 3,67% year on year (YoY) menjadi Rp504,18 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman, menjabarkan lima sektor ekonomi dengan outstanding pembiayaan paling besar
"Sektor pembiayaan terbesar adalah perdagangan dengan outstanding Rp92,28 triliun," kata Agusman dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan Mei 2025, Senin (2/6/2025)
Kemudian pada urutan berikutnya berturut-turut adalah sektor ekonomi penyewaan sebesar Rp53,66 triliun, industri pengolahan Rp52,19 triliun, sektor ekonomi jasa lainnya sebesar Rp45,83 triliun, dan outstanding terbesar kelima adalah pertambangan dengan nilai Rp45,26 triliun.
Sedangkan bila diukur dari pertumbuhan paling tinggi, sektor hiburan dan rekreasi merupakan sektor yang mencatatkan pertumbuhan secara tahunan terbesar, yakni mencapai 56,92% YoY.
"Selanjutnya akomodasi, makanan dan minuman 47% lebih, badan internasional 42,52% YoY, kesehatan manusia dan aktivitas sosial 39,47%, dan jasa lainnya 29,75%," tegasnya.
Baca Juga
Sementara itu, bila ditinjau berdasarkan wilayah, Agusman menjabarkan pembiayaan multifinance per April 2025 sebesar 55,12% atau Rp292,53 triliun tersalurkan di Pulau Jawa, sedangkan sisanya 44,88% atau Rp238,21 triliun berada di luar Pulau Jawa.
Agusman melihat potensi perusahaan pembiayaan di luar Pulau Jawa sangat besar untuk mendorong inklusi keuangan dan pemerataan akses pembiayaan di daerah-daerah.
"Dilihat dari segi pertumbuhan, Provinsi Papua Selatan mengalami peningkatan terbesar, yaitu 86,39% YoY, nilainya Rp435,31 miliar," pungkasnya.