Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat nilai klaim kesehatan asuransi jiwa turun 2,2% year on year (YoY) menjadi sebesar Rp5,83 triliun per kuartal I/2025.
Karin Zulkarnaen, Kepala Departemen Komunikasi AAJI, mengatakan secara total nilai pembayaran klaim memang ada penurunan, tetapi kajian lebih lanjut yang dilakukan asosiasi menunjukkan bahwa ada kenaikan dari jumlah pembayaran klaim kesehatan kepada masing-masing penerima.
"Di kuartal I/2024 untuk setiap penerima benefit perorangnya kira-kira Rp2,23 juta per orang. Di tahun ini [kuartal I/2025] pembayaran klaim tersebut jadi Rp4,2 juta per orang. Jadi, naiknya cukup signifikan untuk masing-masing penerimanya," kata Karin dalam konferensi pers di kantor AAJI, Jakarta, Rabu (4/6/2025).
Karin mengatakan bahwa kondisi tersebut menjelaskan bahwa penurunan total klaim lebih disebabkan oleh penurunan jumlah penerima dan kasus klaim, bukan karena faktor unit cost klaim yang dibayar.
"Kami akan terus memantau perkembangan ini secara berkala, apakah tren tersebut bersifat sementara atau menunjukkan pola berkesinambungan," tegasnya.
Adapun bila dibedah, klaim kesehatan perorangan sampai kuartal I/2025 turun 3,1% YoY dengan nilai Rp3,74 triliun. Klaim perorangan ini dibayarkan kepada sekitar 90.000 orang.
Baca Juga
Sementara itu, klaim kesehatan kumpulan mengalami kontraksi yang lebih kecil, yakni 0,6% YoY dengan nilai sebesar Rp2,09 triliun dan dibayarkan kepada 1,3 juta orang.
Adapun secara total, klaim dan manfaat yang dibayar asuransi jiwa dalam kuartal I/2025 ini mencapai Rp38,16 triliun atau turun 11,1% YoY. Klaim kesehatan yang tercatat sebesar Rp5,83 triliun menjadi porsi klaim yang paling besar.
Sisanya, klaim meninggal dunia tercatat sebesar Rp2,85 triliun atau tumbuh 10,3% YoY. Sementara, untuk klaim lain-lain tercatat sebesar Rp1,64 triliun atau tumbuh 5,7% YoY.