Bisnis.com, JAKARTA - PT Fitch Ratings Indonesia menetapkan peringkat nasional jangka panjang PT Bank Jago Tbk. (ARTO) di A- (idn) dengan outlook stabil.
Dalam keterbukaan yang disampaikan oleh manajemen Bank Jago kepada BEI pada Jumat (13/6/2025) disebutkan informasi tersebut disampaikan oleh Fitch Rating pada Rabu (11/6/2025).
"Tidak ada kejadian, informasi atau fakta material yang berdampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha emiten," demikian penjelasan manajemen ARTO terkait dampak dari informasi tersebut.
Sementara, dalam lampiran keterbukaan berupa surat pemeringkat dari Fitch Ratings, disebutkan bahwa peringkat nasional A menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal bayar yang rendah relatif terhadap emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama.
Adapun, dari sisi kinerja, Bank Jago membukukan laba bersih senilai Rp60 miliar per akhir Maret 2025. Nilai tersebut tumbuh 178% secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yang senilai Rp22 miliar.
Dalam siaran pers yang diterima Jumat (25/4/2025), raihan laba tersebut dibarengi dengan pertumbuhan kredit sebesar 42% YoY menjadi Rp20,3 triliun dari Rp14,3 triliun.
Baca Juga
"Pertumbuhan penyaluran kredit tercapai berkat strategi kolaborasi dengan berbagai mitra [partner], seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya," ujar Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung.
Pertumbuhan kredit mendorong naik aset Bank Jago menjadi Rp32,5 triliun atau tumbuh 44% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp22,5 triliun. Dari sisi kualitas pembiayaan, ARTO mencatatkan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross sebesar 0,3%.
Simpanan masyarakat di Bank Jago tumbuh 62% YoY menjadi Rp21,4 triliun per kuartal I/2025, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp13,2 triliun.
Dari jumlah tersebut, komposisi current account and savings account (CASA) mencapai 54% atau Rp 11,5 triliun, sedangkan komposisi term deposit atau deposito mencapai 46% atau Rp 9,9 triliun.
Bank Jago tercatat memiliki 16,3 juta nasabah, termasuk 13 juta nasabah funding melalui Aplikasi Jago. Jumlah pengguna Aplikasi Jago bertambah 4 juta nasabah dibandingkan posisi akhir kuartal I/2024 yang sebanyak 9 juta nasabah.