Dari sisi perbankan, Corporate Secretary Bank Mandiri M. Ashidiq Iswara menyampaikan kondisi pelambatan kredit maupun himpunan DPK perbankan dipengaruhi sejumlah faktor, antara lain siklus musiman selepas periode Ramadan dan Idulfitri.
Kondisi perekonomian global seperti perang dagang yang melibatkan Amerika Serikat (AS) juga dinilai berpengaruh terhadap persepsi dan keyakinan pelaku usaha, lebih lagi negosiasi penerapan tarif masih berlangsung.
“Dari sisi domestik, terbatasnya likuiditas perekonomian masih menjadi tantangan bagi bank untuk menyalurkan kredit,” imbuhnya.
Kendati demikian, Ashidiq berujar bahwa kinerja kredit di Bank Mandiri masih menunjukkan tren pertumbuhan yang sehat sesuai dengan target tahun ini sebesar 10-12% yoy, atau di atas rata-rata industri perbankan Tanah Air.
“Fokus pembiayaan kami tetap diarahkan pada sektor-sektor prospektif dan resilien seperti energi, pertambangan, perkebunan, serta sektor yang berada dalam ekosistem bisnis strategis yang saling terintegrasi dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan kualitas aset,” pungkasnya.