Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uang Beredar di Masyarakat Naik jadi Rp9.406 Triliun per Mei 2025, Ekonomi Aman?

Uang beredar dalam arti luas (M2), yang menunjukkan likuiditas perekonomian, tercatat tumbuh 4,9% pada Mei 2025.
Pegawai menyortir uang rupiah di cash center atau pusat kas BNI di Jakarta, Selasa (4/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai menyortir uang rupiah di cash center atau pusat kas BNI di Jakarta, Selasa (4/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia melaporkan jumlah uang beredar di masyarakat sepanjang Mei 2025 bertambah Rp18,6 triliun menjadi Rp9.406,6 triliun.

Uang beredar dalam arti luas (M2) yang menunjukkan likuiditas perekonomian tercatat tumbuh 4,9% (year on year/YoY) pada Mei. Laju pertumbuhannya melambat dibandingkan April 2025 yang sebesar 5,2% (YoY).

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso menyampaikan perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 6,3% (YoY) dan uang kuasi sebesar 1,5%.

“Perkembangan M2 pada Mei 2025 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada Pempus [Pemerintah Pusat],” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (23/6/2025).

Denny menjelaskan bahwa penyaluran kredit pada Mei 2025 tumbuh 8,1% (YoY), setelah tumbuh 8,5% (YoY) pada bulan sebelumnya.

Sementara aktiva luar negeri bersih Mei 2025 tumbuh sebesar 3,9% (YoY), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada April 2025 sebesar 3,6%.

Di sisi lain, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) Mei 2025 naik tipis 0,4% (YoY), setelah pada bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 2,1%.

Secara perinci komponen M1 dengan pangsa 55,6% dari M2 tercatat senilai Rp5.226,3 triliun atau tumbuh 6,3% (YoY) pada Mei 2025. Utamanya, disebabkan oleh perkembangan giro rupiah, serta uang kartal di luar bank umum dan BPR.

Adapun uang kartal, baik rupiah maupun logam, yang beredar di masyarakat mencapai Rp1.033,6 triliun atau tumbuh 10,7% (YoY).

Untuk uang kuasi dengan pangsa 43,3% dari M2, tercatat senilai Rp4.077,3 triliun atau tumbuh 1,5% (YoY). Berdasarkan komponennya, simpanan berjangka tumbuh sebesar 2,0% (YoY), serta tabungan lainnya tumbuh 9,4% (YoY). Adapun, giro dan valas terkontraksi 2,9%.

Sementara itu, Uang Primer (M0) adjusted pada Mei 2025 tercatat sebesar Rp1.939,1 triliun, tumbuh 14,5% (YoY).

Berdasarkan komponen M0 adjusted, Uang Kartal tumbuh sebesar 14,5% (YoY), sementara Giro Bank Umum di BI adjusted tumbuh sebesar 10,1%.

Untuk diketahui, uang primer adalah uang kertas dan uang logam yang berada di luar BI serta simpanan giro bank umum di BI. (Wibi Pangestu Pratama)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper