Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Bansos dan Subsidi Upah, Niat Menabung Warga Berpenghasilan Rendah Naik

Peningkatan indeks menabung konsumen (IMK) paling tajam terjadi pada kelompok rumah tangga (RT) berpendapatan hingga Rp1,5 juta per bulan.
Pegawai menyortir uang rupiah di cash center atau pusat kas BNI di Jakarta, Selasa (4/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai menyortir uang rupiah di cash center atau pusat kas BNI di Jakarta, Selasa (4/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Menabung Konsumen (IMK) kembali menguat pada Juni 2025, dengan peningkatan paling signifikan tercatat pada kelompok rumah tangga berpenghasilan rendah. 

Direktur Group Riset LPS Seto Wardono mengungkapkan bahwa IMK pada Juni 2025 berada pada level 83,8 atau naik 4,8 poin dibandingkan bulan sebelumnya. 

Peningkatan ini sejalan dengan penguatan dua komponen penyusunnya, yakni Indeks Waktu Menabung (IWM) yang naik 2,4 poin menjadi 95,3, dan Indeks Intensitas Menabung (IIM) yang melonjak 7,2 poin ke level 72,4.

Secara rinci, peningkatan IMK paling tajam terjadi pada kelompok rumah tangga (RT) berpendapatan hingga Rp1,5 juta per bulan, yang naik sebesar 14,7 poin secara bulanan (month-on-month/MoM). 

Sementara kelompok RT dengan pendapatan Rp3 juta—Rp7 juta mencatat kenaikan 7,2 poin. Di sisi lain, kelompok RT berpenghasilan di atas Rp1,5 juta—Rp3 juta justru mengalami pelemahan tipis sebesar 1,0 poin.

"Perkembangan ini mencerminkan rencana dan intensitas menabung yang cenderung membaik, sejalan dengan pemberian stimulus ekonomi seperti diskon tarif transportasi selama libur sekolah, bansos, dan subsidi upah yang membantu daya beli rumah tangga dalam jangka pendek," ujar Seto dalam keterangannya, Selasa (1/7/2025).

Lebih lanjut, sebanyak 73,3% responden Survei Konsumen dan Perekonomian LPS menyatakan pernah menabung. Jumlah responden yang menyatakan nilai tabungan lebih kecil dari yang direncanakan juga menurun, dari 56,7% pada Mei 2025 menjadi 52,5% pada Juni 2025.

Hasil SKP LPS terkini juga menunjukkan sedikit pelemahan pada Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) pada bulan Juni 2025. IKK Juni 2025 tercatat sebesar 99,4, turun 0,3 poin MoM. 

Seto juga menyampaikan bahwa perkembangan ini menunjukkan persepsi konsumen yang stabil, sejalan dengan membaiknya penilaian terhadap kondisi ekonomi lokal dan lapangan kerja saat ini, di tengah persepsi konsumen yang tetap optimis terhadap prospek ekonomi dan pendapatannya pada masa mendatang.

Salah satu komponen IKK, yaitu Indeks Ekspektasi (IE) mencatat penurunan, tetapi bertahan di atas level 100. Pada Juni 2025, IE terkontraksi ke level 114,1 dari 114,9 pada Mei 2025. Sebaliknya, ISSI menguat ke level 79,9 dari posisi Mei 2025 yang tercatat sebesar 79,4.

"Selain karena antara lain kenaikan harga sembako dan serapan lapangan kerja yang melandai, penurunan IKK juga dipengaruhi faktor lain seperti harga pupuk yang relatif masih tinggi," sebutnya. 

Lebih lanjut, Seto menyebut memasuki akhir musim panen, anomali iklim yang melanda sejumlah wilayah, berpengaruh pada hasil produksi panen, khususnya tanaman pangan. Untuk petani padi, kata Seto, kondisi saat ini bisa membantu karena pasokan air irigasi tetap tersedia. Tetapi untuk tanaman holtikutura, kelembaban yang tinggi bisa menjadi masalah, oleh sebab tanaman holtikultura sangat sensitif terhadap kelembaban berlebih.

"Penyaluran bantuan sosial [bansos] mampu menopang daya beli rumah tangga berpendapatan menengah ke bawah. Selain itu, adanya perbaikan infrastruktur umum serta pemberian stimulus ekonomi menyambut periode libur sekolah turut berkontribusi untuk menahan IKK agar tidak turun lebih dalam," sebutnya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper