Bisnis.com, JAKARTA – Ekspansi kredit perbankan nasional menembus Rp3.070,52 triliun pada akhir Agustus 2013, meningkat 22,3% dibandingkan dengan realisasi setahun lalu.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan pertumbuhan kredit pada Agustus 2013 masih tinggi dengan peningkatan 22,3% dibandingkan dengan pencapaian pada bulan yang sama tahun lalu.
“Pertumbuhan kredit terutama karena penarikan kredit dari komitmen sebelumnya, di samping pengaruh perhitungan nilai tukar, sementara komitmen kredit baru terus menurun,” ujarnya Selasa (8/10/2013).
Dengan pertumbuhan tersebut, maka outstanding kredit perbankan nasional mencapai Rp3.070,52 triliun pada akhir Agustus 2013, sementara setahun lalu tercatat Rp2.510,65 triliun.
Ke depan, lanjut Agus, bank sentral memperkirakan pertumbuhan kredit akan melambat seiring dengan kenaikan suku bunga, perlambatan permintaan domestik dan kebijakan makroprudensial yang telah diterbitkan.
Agus menambahkan stabilitas sistem keuangan tetap terjaga dengan dukungan ketahanan industri perbankan yang tetap solid di tengah berbagai tekanan.
Rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio) tetap tinggi mencapai 17,89%, jauh di atas ketentuan minimum 8%, sedangkan rasio kredit bermasalah (NPL/Non Performing Loan) tetap terjaga rendah sebesar 1,99%.
“Hasil stress testing baik dari sisi likuiditas, kredit maupun permodalan juga menunjukkan ketahanan industri perbankan yang kuat terhadap berbagai risiko seperti perlambatan ekonomi, kenaikan suku bunga dan depresiasi nilai tukar Rupiah,” ujarnya.
