Bisnis.com, JAKARTA-Perbankan nasional mulai berbenah menyambut berlakunya Asean Economic Community (AEC) pada 2015 dengan meningkatkan kompetensi bankir.
Ketua Ikatan Bankir Indonesia (IBI), Zulkifli Zaini mengatakan pada 2014 perbankan Tanah Air menghadapi perekonomian yang tidak mudah.
Isu tappering off, gejolak rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dan defisit transaksi neraca berjalan menjadi tantangan jangka pendek ekonomi Indonesia.
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) sebesar 175 Bps sepanjang 2013 dilakukan untuk menjaga laju inflasi. Keputusan BI yang tidak menaikkan lagi BI Rate pada Desember lalu sebagai keputusan tepat.
Disamping kondisi internal, perbankan domestik juga harus menghadapi berlakunya AEC pada 2015 mendatang. Padahal, kondisi ekonomi global dan nasional masih belum cukup kondusif.
Menurutnya, implementasi AEC tentu akan mendorong liberalisasi sektor perbankan sehingga bank-bank domestik harus bisa bersaing dengan bank asing.
Kecukupan modal, teknologi dan sumber daya manusia, mutlak dibutuhkan untuk menghadapi persaingan dengan bank-bank asing itu.
"Peningkatan kompetensi menjadi hal yang mutlak karena tantangan bankir semakin meningkat," ungkapnya, Senin (6/1/2014).
Dia mengemukakan penambahan tiga bidang Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), menjadi agenda utama pembenahan di sektor perbankan ke depan. Ketiga SKKNI ini meliputi bidang credit, funding and service dan operation.
Hadapi AEC, Perbankan Indonesia Mutlak Tingkatkan Kompetensi Bankir
Perbankan nasional mulai berbenah menyambut berlakunya Asean Economic Community (AEC) pada 2015 dengan meningkatkan kompetensi bankir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sukirno
Editor : Yusran Yunus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
44 menit yang lalu
Simpanan Warga di Bank Berisiko Tergerus Imbas Penerapan PPN 12%
44 menit yang lalu