Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank DBS & UOB Indonesia Salurkan Kredit Rp6,7 Triliun Bangun Pusat Data

Transaksi pembiayaan pusat data ini merupakan investasi strategis bagi masa depan ekonomi digital Asia Tenggara,
Ilustrasi Data Center - Dok. Telkom.
Ilustrasi Data Center - Dok. Telkom.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank DBS Indonesia dan PT Bank UOB Indonesia menyalurkan fasilitas pinjaman senilai Rp6,7 triliun untuk mendanai pembangunan kampus pusat data baru yang berlokasi di Nongsa Digital Park, Batam.

Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Lim Chu Chong mengatakan proyek tersebut dikembangkan bersama oleh operator pusat data DayOne dan Indonesia Investment Authority (INA). Hal ini sekaligus menandai investasi pertama INA di sektor ini dan langkah awal DayOne masuk ke pasar Indonesia. 

“Perluasan kapasitas pusat data di kawasan ini akan mempercepat transformasi digital bisnis di Asia Tenggara yang merangkul solusi-solusi seperti kecerdasan buatan, layanan cloud, dan pemrosesan real-time,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (5/6/2025).

Menurutnya, transaksi ini merupakan investasi strategis bagi masa depan ekonomi digital Asia Tenggara, khususnya di tengah permintaan regional yang terus meningkat akan daya komputasi. 

Sementara itu, Direktur Wholesale Banking UOB Indonesia Harapman Kasan menuturkan kemitraan ini sejalan dengan ambisi Indonesia untuk menjadi pusat digital di tingkat regional.

“Selain itu, Batam memiliki peran penting sebagai pintu gerbang utama menuju Singapura. Sebagai bank regional terkemuka dengan konektivitas ASEAN yang mendalam, kami mendorong pertumbuhan yang inklusif dengan menghubungkan modal dengan infrastruktur yang mendorong inovasi dan keberlanjutan,” katanya. 

Di sisi lain, CEO DayOne Jamie Khoo mengatakan penyaluran kredit dalam denominasi rupiah ini adalah yang terbesar untuk pengembangan pusat data.

Hasil dari pinjaman ini akan digunakan untuk mengembangkan dan mengoperasikan tiga pusat data yang berlokasi di Nongsa Digital Park, dengan tujuan menjadi jembatan digital antara Singapura dan Indonesia.

Kemitraan ini diharapkan dapat membuka akses perusahaan-perusahaan Singapura kepada infrastruktur dan sumber daya manusia Indonesia, sekaligus memungkinkan Indonesia untuk mendapatkan manfaat dari kemajuan teknologi dan arus investasi Singapura.

“Setelah selesai dibangun pada akhir tahun 2025, pusat data ini akan memiliki kapasitas beban teknologi informasi gabungan sebesar 72,4MW. Ini setara dengan 5% dari total kapasitas pusat data di Asia Tenggara, yakni 1,41GW pada tahun 2029,” tuturnya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper