Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTN Batal Pisahkan Unit Syariah Tahun Ini

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., batal memisahkan unit usaha syariah (UUS) tahun ini, karena ingin mengembangkan bisnis syariah terlebih dulu.
Direktur Utama BTN Maryono /bisnis.com
Direktur Utama BTN Maryono /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., batal memisahkan unit usaha syariah (UUS) tahun ini, karena ingin mengembangkan bisnis syariah terlebih dulu.

Maryono, Direktur Utama BTN, menegaskan batalnya rencana spin off UUS BTN itu dengan mempertimbangkan perkembangan UUS lebih kencang dibandingkan dengan badan usaha syariah (BUS).

"Manajemen akan melakukan konsentrasi bagaimana UUS bisa menjadi bank yang kuat baik dari operasional maupun risiko dan good corporate governance," katanya, Senin (10/2/2014).

Selain itu, pemisahan anak usaha syariah tersebut juga memerlukan tambahan cadangan modal yang tidak sedikit apabila dilakukan pada tahun ini.

Direktur Konsumer BTN Irman Alvian Zahirudin menambahkan kinerja UUS BTN terbilang kinclong. Tentunya, kinerja itu didukung oleh BTN secara keseluruhan.

Pelepasan UUS, sambungnya, memerlukan persiapan yang cukup panjang. Selain menyiapkan kantor divisi syariah, juga diperlukan sumber daya manusia yang handal untuk menangani bank syariah.

Kendati demikian, Irman menegaskan perseroan tetap menyiapkan langkah-langkah spin off tersebut pada tahun ini. Persiapan tersebut terutama pada sisi teknologi dan SDM perbankan syariah.

"Tahun ini kami siapkan langkah-langkah untuk suatu hari nanti syariah akan dilepas dan jauh berkembang lebih besar dari sekarang," paparnya.

Aset UUS BTN hingga Desember 2013 mencapai Rp9,57 triliun, tumbuh 24,88% dibandingkan akhir 2012 sebesar Rp7,66 triliun. Hingga Februari 2014, aset UUS BTN mencapai Rp12 triliun.

Dana pihak ketiga (DPK) UUS BTN tercatat tumbuh 33% sepanjang tahun lalu menjadi Rp6,593 triliun.

Rata-rata pertumbuhan aset UUS BTN sebesar 43,53% dalam 5 tahun terakhir. Adapun laba UUS BTN pada 2013 mencapai Rp226 miliar dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp9,081 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper