Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Tabungan NegaraTbk (BBTN) menyatakan kesiapannya menyediakan pembiayaan untuk kepemilikan rumah (KPR) bagi proyek hunian layak dan terjangkau yang dibangun oleh investor asal Qatar yakni AlQilaa International Group dalam waktu dekat.
Pada tahap pertama, AlQilaa Group akan membangun 100.000 unit hunian vertikal bersubsidi dan non-subsidi di kota-kota besar, termasuk Jakarta. AlQilaa berkomitmen untuk menyediakan investasi sekitar US$2,5 miliar untuk pembangunan tahap awal tersebut dan akan bertambah selama beberapa tahun ke depan. Dalam proyek ini, BTN akan menyalurkan pembiayaan KPR konvensional dan syariah, melakukan penilaian kredit, pemasaran, serta edukasi kepemilikan rumah kepada masyarakat.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menegaskan BTN sangat mendukung proyek hunian AlQilaa karena sangat berguna untuk masyarakat terutama yang berpenghasilan rendah. BTN menyatakan kesiapan dalam menyalurkan pembiayaan konvensional maupun syariah untuk 100.000 unit hunian vertikal pada tahap pertama.
“Peluncuran ini menunjukkan bahwa Qatar sangat serius mendukung program pembangunan rumah di Indonesia. Kami juga terus mendukung secara teknis untuk proyek ini dan bersama agen-agen marketing yang akan mencarikan customernya. Dengan harga yang terjangkau, saya yakin proyek ini akan sukses diminati masyarakat,” ujarnya dalam keterangan, Jumat (27/6/2025).
Proyek hunian vertikal yang dibangun AlQilaa Group merupakan tindak lanjut penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) yang ditandatangani pemerintah Indonesia dan Qatar yang ditandatangani pada Januari 2025 dan difinalisasi di Doha, Qatar pada April 2025. Pembangunan hunian vertikal ini akan didukung oleh sejumlah mitra pengembang dan perusahaan kontraktor nasional yang berinduk di Tiongkok dan Singapura.
Calon pembeli dapat mendaftar melalui portal KPR Al Qilaa yang rencananya akan diluncurkan pada kuartal III/2025 atau di seluruh Kantor Cabang BTN. Seleksi atas calon pembeli akan mengikuti ketentuan KPR bersubsidi maupun non subsidi yang berlaku selama ini.
Baca Juga
BTN memiliki kesiapan untuk menyediakan pembiayaan kepemilikan rumah karena selama lebih dari 75 tahun, dengan penyaluran kredit untuk lebih dari 5,6 juta unit rumah dan pangsa pasar yang mencapai 39% dari market share KPR di Indonesia.
“Kita berharap dampak ekonomi yang ditimbulkan dari proyek ini akan membantu pengurangan backlog perumahan, pengentasan kemiskinan, penambahan pembukaan lapangan kerja, serta penguatan hubungan ekonomi Indonesia-Qatar,” kata Nixon.
Dalam kesempatan yang sama, Chairman AlQilaa International Group Sheikh Abdulaziz bin Abdulrahman Al Thani menuturkan pihaknya membangun proyek hunian vertikal yang terjangkau berkat dukungan berbagai pihak, dalam hal ini pemerintah Indonesia, Danantara, dan BTN. Dalam waktu dekat, unit-unit hunian dari proyek ini diharapkan dapat mulai ditawarkan kepada masyarakat.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia yang memungkinkan proyek hunian dengan harga terjangkau ini dapat berjalan untuk membantu masyarakat Indonesia terutama yang berpenghasilan rendah dan menengah. Diharapkan, kami dapat mulai menawarkan proyek ini dalam waktu dekat, yaitu sekitar 1-2 bulan ke depan siapapun dapat membeli huniannya,” ucap Sheikh Abdulaziz.
Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah mengatakan peluncuran proyek hunian yang akan dibangun AlQilaa menunjukkan kesiapan pemerintah dalam mendukung pemenuhan kebutuhan rumah layak dan terjangkau sesuai dengan visi Presiden Prabowo Subianto.
“Kementerian PKP siap mendukung proyek ini kapan saja hingga ke level implementasi. BTN juga telah signing dengan AlQilaa di Doha, Qatar, jadi proyek ini sudah lengkap dari sisi supply maupun demand,” tuturnya.
Senada, Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo menuturkan royek ini merupakan misi yang mulia karena saat ini masih ada 15 juta keluarga Indonesia yang masih menunggu hunian layak dan terjangkau.
“Dengan rumah yang terjangkau dan juga bermartabat, mereka tidak perlu tinggal di area kumuh dan gubuk-gubuk. Kita ingin mengangkat masyarakat dari kemiskinan dan kemalangan. Untuk itu, saya juga mengapresiasi dukungan dari BTN dan Danantara atas misi ini,” terangnya.
COO Danantara Indonesia Dony Oskaria mengatakan sesuai arahan Presiden Prabowo, penyediaan rumah bagi masyarakat merupakan sebuah tanggung jawab besar, sehingga pihaknya berkomitmen untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat sebagai pengelola perusahaan negara.
“Kita banyak memiliki lahan-lahan tidak produktif yang bisa dimanfaatkan, sehingga nantinya kita harapkan proyek ini bisa menjadi satu milestone besar seperti yang diharapkan Presiden,” ujar Dony.