Bisnis.com, JAKARTA - Aset PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) tercatat mencapai Rp6,57 triliun pada Januari 2014 atau tumbuh 39% dibandingkan dengan Rp4,72 triliun pada periode yang sama 2013.
Berdasarkan laporan keuangan tahun berjalan yang dipublikasikan tersebut, pos penyertaan Askrindo tercatat mencapai Rp499,02 miliar pada Januari 2014 atau tumbuh 45,37% dibandingkan dengan Rp343,25 miliar pada periode yang sama 2013.
BUMN asuransi kredit tersebut memiliki penyertaan di PT Nasional Reasuransi Indonesia dengan porsi kepemilikan saham 99,99% serta PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah.
Perusahaan juga mengumpulkan premi atau imbal jasa penjaminan Rp155,6 miliar pada Januari 2014 atau tumbuh 57,86% dibandingkan dengan Rp98,61 miliar pada periode yang sama 2013.
Sementara itu, beban klaim Askrindo pada bulan pertama 2014 mencapai Rp50,58 miliar atau turun 9,23% dibandingkan dengan Rp55,73 miliar pada periode yang sama 2013.
Kinerja bisnis tersebut berasal dari sejumlah produk utama Askrindo seperti penjaminan kredit usaha rakyat (KUR), asuransi kredit perdagangan, surety bond, custom bond serta asuransi kredit perdagangan.
Belum lama ini perusahaan juga merilis lini bisnis baru yaitu asuransi umum. Askrindo menawarkan sejumlah produk asuransi kerugian seperti asuransi kecelakaan diri (personal accident), asuransi kebakaran, asuransi kontraktor, asuransi tanggung gugat (liability insurance), asuransi pengangkutan dan asuransi properti.