Bisnis.com, JAKARTA -- Di tengah perlambatan dalam penyaluran kredit dan dan kenaikan biaya, PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) berhasil menaikkan tingkat profitabilitas.
Marjin bunga bersih (nett interest margin/NIM) BCA pada tiga bulan pertama tahun ini tercatat sebesar 6,5%, naik dari posisi pada periode sama tahun lalu 5,9%.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan kenaikan NIM terjadi karena perseroan telah meningkatkan bunga kredit seiring dengan penaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) pada tahun lalu.
Perseroan masih akan terus menyesuaikan suku bunga kredit dengan benchmark yang ditetapkan BI dengan mempertimbangkan kondisi likuiditas pasar serta tingkat inflasi. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar spread antara bunga pinjaman dan biaya dana tetap positif.
“NIM terus bergerak naik, yang merupakan hasil kombinasi antara kenaikan suku bunga dengan volume kredit,” kata Jahja dalam paparan kinerja BCA, Senin (28/4/2014).
BCA membukukan laba bersih sebesar Rp3,7 triliun pada kuartal I/2014, naik 26,7% dibandingkan dengan Rp2,9 triliun laba pada periode sama tahun lalu.