Bisnis.com, JAKARTA--Meskipun penetrasi pasar asuransi kredit di Indonesia masih tergolong kecil, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz Utama) tetap meluncurkan produk asuransi kredit pada tahun ini.
Dalam menjalankan bisnis asuransi kredit, Allianz Utama menjalin kerja sama dengan Euler Hermes anak perusahaan Allianz yang dikenal sebagai spesialisasi di area bonding, penjaminan, dan penagihan.
Daniel Neo, Presiden Direktur Allianz Utama mengatakan Euler Hermes akan berperan dalam kapasitasnya sebagai reasuransi dan mendukung Allianz dalam memeriksa dan memonitor risiko kredit dari para nasabah.
Ricky Natapradja, Vice President-Head of Credit Insurance Allianz Utama mengatakan saat ini tiga jenis produk asuransi kredit yang diadopsi dari Allianz Singapore sudah disiapkan. Ketiga produk tersebut yaitu Short Term Credit, Transactional Cover, dan Trade Finance Cover.
Short Term Credit diperuntukkan bagi kredit jangka pendek, maksimal 6 bulan. Transactional Cover untuk proyek atau kredit yang waktunya lebih panjang, yakni maksimal 8 tahun. Sedangkan Trade Finance Cover dikhususkan bagi bank sebagai penerima manfaat.
"Preminya berkisar 0,3% dari credit sales, tapi bisa lebih tinggi atau bisa di bawah itu, tergantung hasil analisa risiko kredit," jelas Ricky, Rabu (18/6/2014).
Untuk jalur distribusi, Ricky memaparkan pihaknya akan menggunakan empat jalur, yakni broker, bank, internal sales, departemen asuransi umum.
Untuk bank, dia menyebutkan ada empat bank yang saat ini sedang didekati. "Satunya sudah mendekati deal," imbuhnya. Dari ke empat jalur distribusi tersebut, Ricky mengakui ada kenyamanan yang lebih jika bekerja sama dengan bank.
Dia juga menyatakan saat ini, ada dua perusahaan yang mendekati deal untuk membeli salah satu produk asuransi kredit. Namun Ricky masih enggan menyebutkan nama perusahaan tersebut.