Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Allianz Life Indonesia mencatatkan laba konsolidasi setelah pajak sebesar Rp1,06 triliun pada 2024. Angka tersebut naik 104,7% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan Rp442 miliar pada 2023.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian pada 2024 yang terbit di Harian Bisnis Indonesia pada Rabu (7/5/2025), jumlah laba komprehensif menunjukkan kenaikan 99,86% YoY menjadi Rp961 miliar. Pada 2023, jumlah laba komprehensif yang dicatatkan perusahaan sebesar Rp481 miliar.
Peningkatan laba perusahaan didukung oleh peningkatan pendapatan mencapai 4,66% YoY. Pada 2024, pendapatan perusahaan mencapai Rp18,18 triliun, sementara pada tahun sebelumnya mencapai Rp17,37 triliun.
Dari sisi jumlah beban, perusahaan berhasil memangkas menjadi Rp16,9 triliun. Angka tersebut turun 0,35% YoY apabila dibandingkan dengan Rp17 triliun.
Jumlah ekuitas yang dimiliki Allianz dan entitas anak mencapai Rp7,3 triliun. Ekuitas tersebut mengalami penguatan 9,95% YoY apabila dibandingkan dengan Rp6,64 triliun pada 2023.
Lebih lanjut, jumlah liabilitas yang ditanggung mencapai Rp30,37 triliun. Angka tersebut mengalami sedikit penurunan 3,69% YoY apabila dibandingkan dengan Rp31,53 triliun pada 2023.
Baca Juga
Laporan mencatat, jumlah aset yang dimiliki perusahaan mencapai Rp39,13 triliun pada 2024. Angka tersebut mengalami penurunan sebanyak 2,01% YoY apabila dibandingkan dengan Rp39,93 triliun. Aset tersebut terdiri dari jumlah investasi sebanyak Rp32,2 triliun yang terdiri dari surat utang Rp14 triliun, saham Rp13,43 triliun, deposito berjangka Rp4,3 triliun, reksadana Rp448 miliar, serta investasi lain Rp19,68 miliar. Jumlah aset bukan investasi mencapai Rp884 miliar yang naik 41,65% YoY.
Tingkat kesehatan finansial perusahaan dilihat dari Risk Based Capital (RBC) mencapai 262% pada 2024. Angka tersebut mengalami sedikit penurunan apabila dibandingkan dengan 288% pada 2023. Sementara itu, jumlah dana jaminan Allianz dan entitas anak mencapai Rp954 miliar dengan rasio likuiditas 267%