Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LDR Perbankan di Kalimantan Tengah Tembus 101%

Bank Indonesia melaporkan kinerja rasio kredit terhadap pendanaan (loan to deposit ratio/LDR) seluruh perbankan di Kalimantan Tengah telah menembus angka 101%.
  Aktivitas di sebuah bank. /
Aktivitas di sebuah bank. /

Bisnis.com, PALANGKARAYA--Bank Indonesia melaporkan kinerja rasio kredit terhadap pendanaan (loan to deposit ratio/LDR) seluruh perbankan di Kalimantan Tengah telah menembus angka 101%.

Kepala Kantor Perwakilan BI Wilayah Kalimantan Tengah Muhammad Nur mengatakan pertumbuhan kredit, dana pihak ketiga (DPK), dan bisnis perbankan dalam 5 tahun terakhir hingga 2013 rata-rata mencapai 26% per tahun.

"Namun tahun ini mulai melambat. Pertumbuhan kredit sekitar 17% dan DPK sekitar 15%," ungkapnya kepada Bisnis, Minggu (22/6/2014).

Hingga kuartal I/2014, tercatat penghimpunan DPK mencapai Rp16 triliun dengan fungsi intermediasi mencapai Rp16,1 triliun. Akan tetapi, jika ditelisik dari sisi lokasi proyek di Kalteng, jumlah kredit bisa mencapai Rp31 triliun atau dua kali lipatnya.

Saat ini, jumlah bank yang beroperasi di Kalteng mencapai 16 bank. Terdiri dari kantor cabang sebanyak 46 kantor dan kantor cabang pembantu (KCP) seluruhnya mencapai 215-225 kantor.

Dia menilai, penyaluran kredit dari lokasi proyek di Kalteng cukup tinggi. Pasalnya, di Kalteng tercatat lebih banyak kredit-kredit korporasi di bidang perkebunan dan pertambangan yang sebagian besar didanai dari perbankan pusat.

Menurutnya, penghimpunan DPK yang lebih rendah ketimbang penyaluran kredit itu menunjukkan dana-dana perbankan di Kalteng digunakan sepenuhnya di provinsi tersebut.

Kendati LDR terbilang tinggi, dia menegaskan kredit-kredit yang disalurkan oleh perbankan di Kalteng masih cukup sehat. Berdasarkan catatan BI, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) net hanya mencapai 1,2%.

"Masih aman, apalagi sekarang kreditnya produktif yakni kredit investasi dan modal kerja bagus. Dulu didominasi kredit konsumsi," tuturnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Setyardi Widodo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper