Bisnis.com, JAKARTA— Sejumlah multifinance yang memiliki unit usaha syariah memacu target pembiayaan cukup ambisius pada tahun ini di tengah rencana regulator memangkas ketentuan uang muka minimum bagi industri pembiayaan syariah.
Salah satunya adalah Unit Usaha Syariah (UUS) PT Adira Dinamika Multifinance (Adira Finance) yang membidik pembiayaan baru hingga Rp10 triliun pada tahun ini.
Target tersebut memang cukup ambisius mengingat adanya tren penurunan tajam di sektor pembiayaan syariah beberapa tahun belakangan ini.
Tetapi, dengan adanya rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memangkas ketentuan uang muka lebih rendah 5% dibandingkan konvensional, Adira Finance optimistis mampu mencapai target tersebut.
“Awalnya, kami hanya mematok target pembiayaan baru senilai Rp3 triliun pada tahun ini. Tetapi, setelah melihat kondisi ekonomi dan keberpihakan pemerintah, kami optimis dapat menggenjotnya hingga Rp10 triliun pada 2015,” kata Syariah Deputy Division Head Adira Finance Yanwar Arifin di Jakarta, Jumat (27/2/2015).
Apalagi, pada tahun yang sama, Adira Finance berkomitmen untuk menyosialisasikan pembiayaan syariah kepada masyarakat melalui berbagai macam kegiatan, dan kampanye. Pasalnya, Yanwar menilai industri pembiayaan syariah memang belum banyak dikenal masyarakat umum.
Sementara itu, Direktur Keuangan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) Zacharia Susantadiredja mengemukakan keoptimisannya bahwa draf tersebut bakal menggairahkan industri pembiayaan syariah.
Kendati demikian, dirinya tidak bersedia berkomentar lebih banyak karena draf tersebut masih membutuhkan beberapa waktu untuk diselesaikan sebagai surat edaran OJK.
“Saya menyambut baik, tapi aturannya kan masih mengacu ke yang lama, jadi belum bisa berkomentar detil. Intinya, produk syariah di WOM Finance memang kurang diminati dan pangsa pasarnya pun masih kecil,” jelasnya.
Hingga saat ini, WOM Finance lebih banyak menyerahkan pilihan sistem pembiayaan baik syariah maupun konvensional kepada konsumen.
“Kan mereka yang datang ke dealer, bukan kami. Jadi kami akan terus menawarkan produk syariah, terserah mereka mau pilih yang mana,” tekan Zacharia.