Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NPL Konstruksi Tumbuh Tertinggi

Otoritas Jasa Keuangan menyebut kredit ke sektor konstruksi terus mengalami pemburukan. Hingga awal tahun ini, rasio kredit bermasalah di sektor konstruksi tersebut bahkan telah menyentuh 5%.

Bisnis.com, JAKARTA—Otoritas Jasa Keuangan menyebut kredit ke sektor konstruksi terus mengalami pemburukan. Hingga awal tahun ini, rasio kredit bermasalah di sektor konstruksi tersebut bahkan telah menyentuh 5%.

Dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada Januari 2015, ada 6 sektor yang terus menunjukkan pemburukan kualitas.

Adapun, hingga bulan tersebut, sektor kontruksi mencatatkan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross tertinggi atau sebesar 5% naik dari 4% di bulan yang sama tahun sebelumnya. OJK mencatat, nominal NPL di sektor ini naik dari Rp4,18 triliun pada Januari 2014 menjadi Rp6,04 triliun di Januari 2015.

Setelah konstruksi, sektor perdagangan besar dan eceran pun mencatatkan rasio peningkatan NPL gross. NPL di sektor perdagangan tersebut terpantau naik dari 2,6% pada Januari 2014 ke 3,4% di bulan yang sama tahun ini.

Peningkatan NPL di sektor konstruksi tersebut memang terpantau meningkat sejalan dengan pertumbuhan kredit yang tinggi.  “Kredit ke sektor konstruksi tumbuh tertinggi sebesar 27,1 % hingga Januari 2015,” ungkap Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Bank 3 OJK Irwan Lubis di Jakarta, pekan lalu.

Irwan menyebut, penurunan kualitas kredit di perbankan nasional secara keseluruhan memang meningkat tipis hingga awal tahun ini. Menuruntya, hingga Januari 2015, NPL gross dan net perbankan nasional berada di posisi masing-masing sebesar 2,23% dan 1,15% naik tipis dari 2,05% dan 1,01% di Desember 2014.

Kendati demikian, dengan besaran tersebut, Irwan menilai kualitas kredit perbankan masih cukup baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper