Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Nationalnobu Tbk (Bank Nobu) menargetkan perolehan laba bersih di atas Rp20 miliar tahun ini, ditopang pendapatan bunga dari penyaluran kredit.
Berdasarkan data keuangan publikasi, perolehan laba perseroan tahun lalu naik tipis menjadi Rp15 miliar. Suhaiman Johan, Direktur Utama Bank Nobu, mengatakan sepanjang tahun lalu beban operasional meningkat. "[Ini] Karena pembukaan kantor baru yang cukup banyak di 2013-2014," ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (2/4/2015).
Peningkatan beban operasional yang signifikan tercatat di pos beban tenaga kerja yang naik 80,2% menjadi Rp63,5 miliar. Selain itu, beban promosi juga naik 5,45 kali lipat menjadi Rp26,2 miliar.
Sementara itu, pendapatan bunga bersih tumbuh 132% seiring ekspansi kredit yang naik 93% menjadi Rp2,4 triliun. Suhaiman mengatakan tahun ini oustanding diharapkan mencapai Rp3,5 triliun.
Ruang ekspansi bank yang terafilisi dengan Grup Lippo ini memang masih lebar. Hal ini tercermin dari rasio kecukupan modal (CAR) yang solid, mencapai 48,97% per Desember 2014. Selain itu, rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) juga terbilang rendah, yakni 53,99% atau jauh di bawah rata-rata industri sebesar 89%.
Sebagaimana diketahui, Bank Nobu berganti nama setelah Lippo Group dan Pikko Group mengakuisisi Bank Alfindo Sejahtera pada 2010. Selang tiga tahun, perseroan menawarkan saham perdana ke publik dan berhasil meraup dana segar sebesar Rp808,4 miliar.
Hingga Desember 2014, pemegang saham pengendali Bank Nobu adalah Mochtar Riady melalui PT Kharisma Buana Nusantara dengan porsi saham sebesar 23,19%.