Bisnis.com, JAKARTA- PT Bank ICBC Indonesia, anak usaha Industrial Commercial Bank of China mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp68,373 miliar per Maret 2015, turun 34,21% dibandingkan dengan posisi Maret 2014.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, perolehan laba turun karena pendapatan bunga bersih stagnan. Pendapatan bunga bersih ICBC Indonesia tercatat Rp210,820 miliar.
Per Maret 2015, pendapatan bunga ICBC Indonesia tumbuh 15,63% menjadi Rp554,264 miliar sedangkan beban bunga tumbuh lebih tinggi sebesar 27,74% menjadi Rp343,544 miliar.
Tekanan terhadap pendapatan bunga bersih ICBC Indonesia juga tercermin dari penurunan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) sebesar 70 bps menjadi 2,44%.
Hingga kuartal I 2015, bank yang dulu bernama Bank Halim itu menyalurkan kredit sebesar Rp24,65 triliun. Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) stagnan di angka Rp23,52 triliun.
Sepanjang tahun ini, ICBC Indonesia menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 35%. Shen Xiaoqi, Presiden Direktur ICBC Indonesia sebelumnya mengatakan perseroan akan fokus mendukung pembiayaan ke sektor infrastruktur, transportasi, telekomunikasi, dan komoditas.
"Kami akan aktif memberikan dukungan bagi proyek-proyek besar dan prospektif yang penting bagi perekonomian Indonesia," ujarnya.
Untuk menopang ekspansi kredit, ICBC Indonesia telah menerbitkan obligasi global senilai US$500 juta. Di samping itu, bank yang dahulu bernama Bank Halim ini akan menggenjot dana pihak ketiga (DPK) hingga 20%.