Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Permata Tbk tengah mengkaji rencana penerbitan negotiable certificate of deposit (NCD) untuk mencukupi kebutuhan ekspansi bisnis.
Direktur Utama Bank Permata Roy Arman Arfandy mengungkapkan rencana penerbitan NCD masih menunggu regulasi yang dirancang otoritas terkait rasio kredit terhadap pendanaan (loan to funding ratio/LFR).
"Kami lagi menjajaki dan masih menunggu regulasi keluar dulu, jadi kita akan tahu detail. Salah satu opsi memang NCD," ungkapnya, Selasa (19/5/2015).
NCD adalah sertifikat deposito yang diterbitkan perbankan dengan tenor jangka pendek. Roy mengungkapkan perusahaan belum berencana untuk memasukkan obligasi sebagai opsi pendanaan pada semester I/2015 sebab permintaan kredit cenderung melambat. Dia memprediksikan bahwa fungsi intermediasi akan meningkat signifikan pada kuartal III.
Namun, kata Roy, rencana penerbitan obligasi mungkin dilakukan pada semester II/2015. Menurutnya, jika penerbitan obligasi dilakukan, maka bakal bisa memperbaiki struktur pendanaan.
Pada kuartal I/2015, LDR Bank Permata berhasil diturunkan menjadi 88,8% dari posisi 93,5% pada Maret 2014. Penurunan rasio likuiditas itu karena perseroan berhasil menumbuhkan himpunan DPK sebesar 14% y-o-y menjadi Rp147 triliun.
Roy mengatakan beleid yang tengah dirancang oleh pengawas perbankan akan memperlonggar rasio yang mengukur likuditas industri perbankan. Menurutnya, bila instrumen pasar uang seperti obligasi dan NCD dimasukkan maka alternatif pendanaan bank akan lebih banyak dan tak hanya bergantung pada deposito.