Bisnis.com, JAKARTA— PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia (TPI) berambisi untuk mengerek kontribusi ritelnya menjadi 15% dari sebelumnya 10%.
Adapun, beberapa produk asuransi ritel yang bakal dikembangkan adalah asuransi kesehatan, perjalanan, dan rumah pada tahun.
“Beberapa produk, misalnya asuransi kesehatan sudah jalan. Tapi, konsepnya masih corporate retail. Nah, sekarang kami berencana untuk memasarkannya benar-benar ke pasar individu,” kata Presiden Direktur TPI Yasril Y. Rasyid di Jakarta, seperti dikutip Bisnis.com, Jumat (22/5/2015).
Dia mencontohkan, asuransi kesehatan sempat dimoratorium tahun lalu dan mulai beroperasi pada Agustus 2014 sehingga kontribusinya belum besar. Tidak hanya itu, belum disepakatinya koordinasi manfaat (coordination of benefit/CoB) dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menjadi salah satu alasan asuransi kesehatan stagnan.
Untuk itu, TPI menargetkan mampu mengembangkan jalur distribusi baru antara lain bancassurance, keagenan, dan cabang guna menggenjot kontribusi ritel. Pada 2015, perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh PT Pertamina (Persero) sekitar 65% ini akan membuka kantor cabang baru di Palembang dan Makassar.
“Kami sudah punya enam kantor cabang. Rencana pembukaan cabang baru juga masih memanfaatkan captive market kami yakni Pertamina,” katanya.
Hingga saat ini, kontribusi ritel di TPI mencapai 10%, sedangkan korporasi masih mendominasi sebesar 90%.