Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga LKM: 10 Tahun ke Depan Praktik Rentenir Berkurang?

Terkait upaya meminimalisasi praktik lintah darat tersebut, Otoritas Jasa Keuangan menargetkan rancang bangun penetapan suku bunga lembaga keuangan mikro terealisasi paling lambat sepuluh tahun mendatang.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, PALEMBANG – Praktik rentenir atau lintah darat meski dijadikan musuh bersama dalam perekonomian nasional nyatanya hingga kini masih terasa keberadaannya.

Terkait upaya meminimalisasi praktik lintah darat tersebut, Otoritas Jasa Keuangan menargetkan rancang bangun penetapan suku bunga lembaga keuangan mikro terealisasi paling lambat sepuluh tahun mendatang.

Dengan begitu, di saat desain tentang suku bunga lembaga keuangan mikro terwujud maka praktik rentenir akan mulai harus ancang kaki untuk menyingkir.

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Kepala Bagian Pengaturan Lembaga Keuangan Mikro (LKM), Direktorat LKM Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Naomi Tri Yuliani, Rabu (10/6/2015) mengatakan bahwa LKM dibentuk sebagai jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat kelas menengah ke bawah.

“Mereka itu sangat rentan terkena praktik rentenir dan LKM bisa menjadi alternatif bagi masyarakat sebagai sarana pembiayaan tetapi suku bunganya perlu diatur,” katanya di Palembang.

Menurut Naomi, nantinya penetapan suku bunga LKM itu tidak dapat bersifat nasional melainkan regional.

Dia menambahkan LKM juga diwajibkan untuk melaporkan suku bunga maksimum pinjaman atau imbal hasil maksimum pembiayaan kepada otoritas setiap 4 bulan.

“LKM juga wajib terlebih dahulu melapor kepada kami saat mau menaikkan suku bunga maksimum pembiayaan dari yang terakhir dilaporkan kepada OJK,” ujarnya.

Rencana itu tentu bisa menjadi harapan baru bagi masyarakat kelas bawah untuk mendapatkan pinjaman tanpa rente yang liar dari para lintah darat.

Kini, kita berharap, semoga 10 tahun mendatang rencana itu bisa benar-benar terwujud dan pada giliran berikutnya masyarakat bisa benar-benar mengecap hasilnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper