Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia dinilai sudah tidak berdaya dalam menahan depresiasi rupiah yang terjadi sejak awal tahun ini.
"Untuk kasus pelemahan nilai tukar, ruang BI sudah relatif kecil untuk menggunakan operasi moneter," ujar Chief Economist Bank Danamon Anton Hendranata, Rabu (15/7/2015) malam.
Dia mengungkapkan tertutupnya ruang bank sentral itu diakibatkan terlalu kuatnya kinerja rupiah pada 2014, padahal cadangan devisa yang dimiliki otoritas moneter untuk mengintervensi pasar sangat terbatas.
Menurut Anton, langkah untuk menguatkan rupiah pada tahun lalu membuat harga yang dibayar pada tahun ini menjadi besar. "Kita seperti melawan pasar [keuangan global]."
Dia menuturkan, satu-satunya cara untuk menahan depresiasi bukan lagi melalui jalur moneter, melainkan fiskal yang berada di bawah kewenangan pemerintah.
"Satu-satunya langkah adalah government expenditure mampu direalisasikan. Kalau trennya sudah kelihatan dan pemerintah konsisten, persepsi negatif market pasti berubah," ungkap Anton.