Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sinergi BUMN, Dahana Masih Pelajari Pasar Sektor Pertambangan

PT Dahana (Persero) menyatakan masih memperhatikan pasarnya di bidang pertambangan, kendati saat ini telah ada langkah sinergi antar BUMN per sektor yang memasukan produsen peledak tersebut ke dalam klaster pertahanan.
Uji coba bahan peledak PT Dahana (Persero)/Ilustrasi-dahana.com
Uji coba bahan peledak PT Dahana (Persero)/Ilustrasi-dahana.com

Bisnis.com, SUBANG - PT Dahana (Persero) menyatakan masih memperhatikan pasarnya di bidang pertambangan, kendati saat ini telah ada langkah sinergi antar BUMN per sektor yang memasukan produsen peledak tersebut ke dalam klaster pertahanan.

"Kendati ada sinergi BUMN per sektor yang memasukan kami pada klaster pertahanan, kami tetap perhatikan pasar pertambangan," kata Direktur Utama PT Dahana Budi Antono saat ditemui di kawasan pabrik PT Dahana di Subang, Kamis (28/1/2016).

Sejak adanya langkah sinergi antar BUMN oleh pemerintah, Dahana kini juga meningkatkan kuota produksi berbagai jenis alat pertahanan militer dari yang dulunya hanya 5%.

"Dulu memang Dahana melayani keperluan militer tapi hanya 5%. Tapi setelah kita ada sinergi, kita harus bikin kluster pertahanan," ujar dia.

Dahana saat ini masih tetap berfokus pada sektor pertambangan, pasalnya total pendapatan atau revenue dari pertambangan pada 2015 masih sangat baik dan berpotensi lebih besar dibanding sektor pertahanan.

"Jadi pada 2015 itu revenue kita Rp1,4 triliun dan dari defend related pertahanan itu sebesar Rp300 miliar. Adapun untuk handak (bahan peledak) pertambangan mencapai Rp1,1 triliun," katanya.

Karena itu, meskipun saat ini Dahana telah mendapatkan kepercayaan dari Kementerian Pertanahan dalam hal peralatan militer, perseroan masih tetap memprioritaskan proyek tambang sebagai fokus utama kegiatan.

"Kita kan ekspor ship charged ke Timur, ekspor booster ke Australia. Itu kira-kira Rp100 miliar setahun intinya kita bisa dibilang masih fokus ke sektor tambang ini," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Antara, Komite Konsolidasi Industri Pertahanan Strategis akan terdiri dari enam BUMN, antara lain, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia (DI), PT Dahana, PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI), PT LEN dan PT Industri Nuklir Indonesia (Inuki).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper