Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menaker: Pengusaha Wajib Daftarkan Tenaga Kerja Asing dalam Program BPJS

Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengingatkan perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja asing (TKA) wajib mendaftarkan pekerjanya sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.
Ilustrasi BPJS Ketenagakerjaan/bpjsketenagakerjaan.go.id
Ilustrasi BPJS Ketenagakerjaan/bpjsketenagakerjaan.go.id

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengingatkan perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja asing (TKA) wajib mendaftarkan pekerjanya  sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.

“Setiap TKA yang bekerja di Indonesia selama lebih dari enam bulan wajib menjadi peserta jaminan sosial BPJS,” katanya dalam keterangan yang diterima Bisnis, Senin (14/3).

Hal ini disampaikannya kepada Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan Guntur Witjaksono, Syafri Adnan Baharuddin, Eko Darwanto, Rekson Silaban, M Aditya Warman, Inda D Hasman dan Poempida Hidayatulloh.

Kewajiban ini diamanatkan dalam UU nomor 40 tahun 2004 dan UU 24 tahun 2011 dan pelaksanannya diatur dalam Permenaker nomor 16 tahun 2015 dan nomor 35 tahun 2015 tentang Tatacara Penggunaan Tenaga Kerja Asing.

Berdasarkan data dari Direktorat Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing (PPTKA) Kementerian Ketenagakerjaan, jumlah tenaga kerja asing yang sudah mengantongi izin sebanyak 5.339 orang pada periode Januari-Februari.

Rinciannya, periode Januari sebanyak 2.067 orang untuk TKA yang bekerja untuk jangka panjang atau lebih dari enam bulan dan 516 orang untuk TKA yang bekerja untuk sementara atau kurang dari enam bulan. Periode Februari sebanyak 2.303 orang lebih dari enam bulan dan 453 orang kurang dari enam bulan.

Adapun berdasarkan data dari BPJS Ketenagakerjaan, jumlah peserta aktif saat ini sebesar 19.275.061orang sedangkan TKA yang menjadi peserta berjumlah 18.093 orang. Hanif meminta agar BPJS menggenjot tingkat kepersertaan tersebut dengan berbagai strategi.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper