Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LPS: Penurunan Bunga Bank Belum Signifikan

Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Destry Damayanti menilai penurunan suku bunga deposito dan kredit perbankan pascapelonggaran suku bunga acuan Bank Indonesia, belum begitu signifikan.
Destry Damayanti. /Antara
Destry Damayanti. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Destry Damayanti menilai penurunan suku bunga deposito dan kredit perbankan pascapelonggaran suku bunga acuan Bank Indonesia, belum signifikan.

Setelah menurunkan tingkat bunga penjaminan sebesar 25 basis poin pada Maret 2016 lalu, LPS belum melihat gerak penurunan bunga perbankan yang dapat membuat tingkat penjaminan LPS turun kembali, kata Destry.

"Industri belum menunjukkan suatu penurunan, LPS rate juga agak susah untuk turun," kata Destry di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (28/4/2016).

LPS saat ini mematok suku bunga penjaminan simpanan di level 7,25% untuk bank umum dan 9,75 untuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Menurut Destry, meskipun bunga acuan BI sudah dipangkas 75 basis poin, perbankan masih lambat merespon penurunan tersebut. Menurut data Bank Indonesia, hingga pekan ketiga April, suku bunga deposito perbankan baru turun secara rata-rata 37 basis poin, suku bunga kredit sebesar 13 basis poin.

Destry menilai saat instrumen bunga acuan baru 7-Day Reverse Repo Rate efektif diberlakukan pada 19 Agustus 2016, potensi penurunan suku bunga di perbankan akan lebih cepat. Hal itu karena bunga acuan BI akan sangat mencerminkan likuiditas di industri perbankan.

"Kalau 7-Day Reverse Repo Rate itu turun berarti kondisinya sekarang lagi likuid, jadi ini lebih akan membuka peluang untuk bank-bank menurunkan suku bunganya," kata dia.

"Ini yang sejalan dan ada hubungannya dengan OJK yang mengharapkan suku bunga satu digit," tambahnya.

Di awal triwulan II ini, beberapa bank sudah menurunkan suku bunga kreditnya menjadi satu digit untuk sektor tertentu. Misalnya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang memotong bunga kredit UKM sebesar 300 basis poin mejadi 9,75%. Kemudian, PT. Bank Nasional Indonesia Tbk juga telah menurunkan kredit ritel ke level 9 persen sejak triwulan I 2016 dari 12%.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper