Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MENTERI BUMN: Perusahaan Negara Siap Tanpung Dana Repatriasi Rp300 Triliun

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan sejumlah perusahaan milik negara siap menampung dana repatriasi dari Program Amnesti Pajak hingga sekitar Rp300 triliun.
Menteri BUMN Rini Soemarno/Antara
Menteri BUMN Rini Soemarno/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan sejumlah perusahaan milik negara siap menampung dana repatriasi dari Program Amnesti Pajak hingga sekitar Rp300 triliun.

"Kita mengharapkan total dana yang bisa diserap BUMN berkisar Rp200 triliun hingga Rp300 triliun, untuk semua jenis instrumen," kata Rini usai mengikuti rapat koordinasi (rakor) soal amnesti pajak di Kantor Menko Perekonomian Jakarta, Rabu (20/7/2016).

Ia menjelaskan saat ini setidaknya 25 BUMN siap mengelola dana repatriasi hasil pengampunan pajak hingga Maret 2017 tersebut.

Menurutnya, beberapa jenis instrumen yang telah dipersiapkan BUMN tersebut meliputi penerbitan obligasi dalam denominasi dolar AS ataupun rupiah, sekuritasi aset, penawaran saham kepada publik (IPO), termasuk proyek-proyek yang sedang dibangun dan penempatan dana di bank BUMN.

"Ada juga beberapa anak perusahaan BUMN yang akan kami IPO-kan, seperti Tugu Pratama Asuransi (anak usaha Pertamina) dan HK Realty yang merupakan anak usaha Hutama Karya," ujarnya.

Sejumlah BUMN yang sudah menyatakan siap mengelola dana repatriasi lewat penerbitan obligasi antara lain, PT Pertamina (Persero), Pupuk Indonesia Holding Company, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT PLN (Persero).

Ia menambahkan ada juga beberapa BUMN yang saat ini memiliki proyek-proyek yang sedang berjalan namun sudah ada jaminan pendanaannya, dapat ditawarkan untuk memanfaatkan dana repatriasi.

Seperti pembangunan Jalan Tol Malang-Pandaan yang sudah selesai dan sudah ada pendapatan yang bisa dicarikan mitra agar BUMN bisa memanfaatkan dana itu untuk membangun jalan tol lain.

"Intinya, bagaimana kita memberikan peluang kepada investor-investor yang memanfaatkan tax amnesty atau yang punya dana untuk membawa uangnya kembali ke Indonesia," tegasnya.

Selain sektor infrastruktur, skema yang bisa menarik minat peserta amnesti pajak dengan dana yang tidak terlalu besar, yakni skema di BUMN yang bergerak pada sektor pertanian.

"Investasi di sektor hortikultura bisa ditawarkan bervariasi. Bisa 100 hektare, 500 hektare, bisa juga hingga 1.000 hektare," katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper