Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Relaksasi LTV Mungkin Berlanjut

Bank Indonesia tidak menampik kemungkinan bakal melanjutkan kebijakan relaksasi loan to value atau besaran uang muka pembelian properti komersil pada waktu mendatang.
Kantor Bank Indonesia/Reuters-Supri
Kantor Bank Indonesia/Reuters-Supri

Bisnis.com, JAKARTA—Bank Indonesia tidak menampik kemungkinan bakal melanjutkan kebijakan relaksasi loan to value atau besaran uang muka pembelian properti komersil pada waktu mendatang.

 

Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia Dwityapoetra Soeyasa Besar mengatakan pelonggaran loan to value (LTV) bisa saja kembali dilakukan. Adapun kebijakan relaksasi yang baru-baru diputuskan baru diterapkan mulai Agustus.

 

“Bisa saja dilonggarkan lagi, tetapi kita lihat lagi nanti,” tuturnya kepada Bisnis di sela diskusi Indonesia International Banking Convention 2016, di Jakarta, Rabu (27/7/2016).

 

Kredit pemilikan rumah (KPR) bisa disalurkan oleh bank yang mampu menjaga NPL di bawah 5%. Dengan kata lain, mayoritas perbankan yang eksis memiliki kapabilitas di bidang ini mengingat rerata dari mereka memiliki NPL kurang dari 5%.

 

Bank Indonesia menaikkan loan to value (LTV) menjadi 85% dari sebelumnya 80%. Keputusan ini mengindikasikan nasabah bisa mengajukan KPR dengan uang muka 15%, sebelumnya 20%. Kebijakan ini rencananya akan diterapkan mulai Agustus 2016.

 

Kini BI juga mengizinkan bank memberikan kredit inden untuk fasilitas kredit kedua asalkan pencairannya dilakukan berthap sesuai pembangunan unit. Sebelumnya sejak September 2013, bank sentral hanya mengizinkan kredit inden untuk fasilitas kredit pertama, kredit kedua dilarang.

 

“Bagaimanapun kita harus lihat dulu tujuan pelonggaran itu apa. Jangan sampai terus dilonggarkan tetapi resiko kreditnya jadi meningkat. Harus lihat juga tren NPL, resiko kredit harus tetap aman,” ucapnya.

 

LTV dirilis Bank Indonesia bertujuan untuk mengerem aksi spekulan dalam membeli produk properti. BI juga menginginkan agar relaksasi LTV berlaku seimbang dengan kondisi rasio kredit bermasalah atau non-performing loan yang rendah dan rasio likuiditas perbankan yang terjaga.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper