Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) menargetkan 4 juta PKL dapat akses KUR mikro tanpa jaminan pada 2017.
Untuk mencapai target tersebut, APKLI secara aktif menjajaki kerja sama dengan beberapa bank untuk memfasilitasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mikro tanpa jaminan.
Ketua Umum DPP APKLI Ali Mahsun mengatakan akses modal usaha dan investasi bagi PKL, seperti KUR mikro tanpa jaminan ini dapat menjadi solusi dari potensi jeratan rentenir atau para tengkulak.
"Selain itu, fasilitas KUR mikro tanpa jaminan ini dapat meningkatkan daya saing. Dengan demikian, PKL dapat bertahan menghadapi kondisi perdagangan bebas," kata Ali, Kamis (6/10/2016).
Dia menuturkan upaya penjajakan dengan beberapa bank untuk bisa menyalurkan KUR mikro tanpa jaminan ini telah membuahkan hasil dengan diperolehnya komitmen pendanaan dari PT Bank Artha Graha International Tbk. untuk menyalurkan kredit mikro tanpa jaminan.
Lebih lanjut, Ali menegaskan untuk menjaga kepercayaan bank yang sudah bersedia menyalurka KUR mikro tanpa jaminan, maka para pedagang kali lima diharapkan dapat membayarkan cicilannya dengan disiplin dan tepat waktu.
Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Braman Setyo mengatakan masih belum banyak lembaga jasa keuangan yang menjadi penyalur KUR bersedia untuk menyalurkan kredit tanpa jaminan.
"Saat ini, Bank Artha Graha masih jadi satu-satunya dari 33 lembaga keuangan penyalur KUR yang berani tanpa jaminan," ujarnya.
Kepala Divisi UKM Bank Artha Graha Robin mengatakan KUR mikro tanpa jaminan ini disalurkan dengan sistem tanggung renteng, yaitu secara berkelompok dan pendampingan.
"Kredit yang disalurkan ini untuk modal usaha, bukan untuk hal yang konsumtif. Sehingga PKL harus tertib membayar cicilan tiap bulannya," ucap Robin.
Dia menuturkan kerja sama penyaluran KUR mikro tanpa jaminan ini berskala nasional, artinya seluruh PKL yang berada di berbagai daerah di Indonesia memiliki akses untuk mendapatkan kredit modal usaha tanpa jaminan.
