Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. menerapkan sejumlah strategi di tengah tren peningkatan kredit bermasalah pada industri perbankan.
Direktur Strategy & Finance Bank CIMB Niaga Wan Razly Abdullah menuturkan upaya yang dilakukan perseroan untuk menekan angka rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) antara lain melalui proses restrukturisasi dan penjualan jaminan.
"Hal ini di samping meningkatkan standar underwriting dan kredit modal kerja untuk menjaga kualitas aset ke depannya," ujarnya kepada Bisnis.com, Sabtu (26/11/2016).
Wan menyatakan perseroan juga melakukan stress test minimal enam bulan sekali, dengan memperhitungkan pelemahan rupiah, dan dampak situasi lain seperti kenaikan harga BBM, suku bunga acuan, tingkat inflasi, dan pelemahan harga komoditas.
Selain itu, emiten dengan kode saham BNGA ini juga melakukan pemantauan yang lebih ketat terhadap sector limit.
Pada kuartal III/2016, segmen komersial menjadi segmen yang mencatatkan rasio NPL tinggi di bank milik investor Malaysia ini, sebesar 7,4%. Segmen korporasi juga mencatatkan NPL yang cukup tinggi, yakni sebesar 4,0%.