Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sepanjang 2016, Tugu Re Raup Premi Rp2,26 Triliun

Sepanjang 2016 PT Tugu Reasuransi Indonesia mencatatkan premi bruto sebesar Rp2,26 triliun atau sedikit diatas target awal yang diperkirakan mencapai Rp2,25 triliun.
Sepanjang 2016 PT Tugu Reasuransi Indonesia mencatatkan premi bruto sebesar Rp2,26 triliun /ilustrasi
Sepanjang 2016 PT Tugu Reasuransi Indonesia mencatatkan premi bruto sebesar Rp2,26 triliun /ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA— Sepanjang 2016 PT Tugu Reasuransi Indonesia mencatatkan premi bruto sebesar Rp2,26 triliun atau sedikit diatas target awal yang diperkirakan mencapai Rp2,25 triliun.

Direktur Keuangan PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugu Re) Dradjat Irwansyah mengatakan faktor utama yang mendorong capaian target produksi ialah adanya ketentuan yang diterbitkan regulator melalui Peraturan Otoritas Jasa Keuangan atau POJK No.14/2015 tentang Retensi Sendiri dan Dukungan Reasuransi Dalam Negeri.

Dalam beleid itu disebutkan bahwa perusahaan asuransi dan perusahaan asuransi syariah wajib memperoleh dukungan reasuransi 100% dari resuradur dalam negeri untuk pertanggungan resiko yang sederhana.

“Jika dibandingkan capaian pada tahun 2015, maka pendapatan premi sepanjang 2016 bertumbuh sebesar 50% yaitu dari Rp1,5 triliun menjadi Rp2,26 triliun,” katanya kepada Bisnis, Selasa (17/1/2016).

Menurutnya, tidak hanya target produksi yang capaiannya melampaui target, melainkan juga perolehan laba perseroan sepanjang 2016. Dia mengungkapkan perolehan laba pada tahun lalu mencapai Rp192 miliar, atau melampaui target awal perusahaan yang sebelumnya memperkirakan perolehan laba bisa berada pada kisaran Rp166 miliar.

Dradjat mengatakan kinerja yang lebih baik diharapkan bisa dicapai di tahun ini. Dia mengungkapkan, sepanjang 2017 perseroan menargetkan bisa membukukan premi sebesar Rp3,1 triliun atau tumbuh sekitar 37% jika dibandingkan capaian tahun sebelumnya.

Selain itu, Tugu Re juga menargetkan perolehan laba pada tahun ini bisa mencapai Rp220 miliar atau tumbuh 14,5% jika dibandingkan capaian pada tahun lalu.

Untuk mencapai target tersebut, perseroan berencana meminta suntikan modal dari para pemegang saham. Menurutnya, suntikan modal diperlukan untuk meningkatkan ekuitas perusahaan yang saat ini masih berada dibawah Rp1 triliun.

Sampai dengan Kuartal III/2016, ekuitas perusahaan tercatat sebesar Rp700 miliar. Tugu Re rencananya akan mengajukan penambahan modal sekitar Rp250 miliar untuk mencapai ekuitas diatas Rp1 triliun.

“Untuk meningkatkan kapasitas perusahaan dibutuhkan dukungan dari pemegang saham. Apalagi, sebagian besar perusahaan reasuransi lainnya ekuitasnya sudah diatas Rp1 triliun,” ujarnya.

Adapun, komposisi kepemilikan saham Tugu Re saat ini sekitar 48,41% dimiliki oleh PT Asriland. Kemudian, PT Tugu Pratama Interindo sebesar 37,67%, dan Dana Pensiun Pertamina sebesar 13,92%.

Bisnis.com,JAKARTA—Sepanjang 2016 PT Tugu Reasuransi Indonesia mencatatkan premi bruto sebesar Rp2,26 triliun atau sedikit diatas target awal yang diperkirakan mencapai Rp2,25 triliun.
 
Direktur Keuangan PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugu Re) Dradjat Irwansyah mengatakan faktor utama yang mendorong capaian target produksi ialah adanya ketentuan yang diterbitkan regulator melalui Peraturan Otoritas Jasa Keuangan atau POJK No.14/2015 tentang Retensi Sendiri dan Dukungan Reasuransi Dalam Negeri.
 
 
Dalam beleid itu disebutkan bahwa perusahaan asuransi dan perusahaan asuransi syariah wajib memperoleh dukungan reasuransi 100% dari resuradur dalam negeri untuk pertanggungan resiko yang sederhana.
 
“Jika dibandingkan capaian pada tahun 2015, maka pendapatan premi sepanjang 2016 bertumbuh sebesar 50% yaitu dari Rp1,5 triliun menjadi Rp2,26 triliun,” katanya kepada Bisnis, Selasa (17/1/2016).
 
Menurutnya, tidak hanya target produksi yang capaiannya melampaui target, melainkan juga perolehan laba perseroan sepanjang 2016. Dia mengungkapkan perolehan laba pada tahun lalu mencapai Rp192 miliar, atau melampaui target awal perusahaan yang sebelumnya memperkirakan perolehan laba bisa berada pada kisaran Rp166 miliar.
 
 
Dradjat mengatakan kinerja yang lebih baik diharapkan bisa dicapai di tahun ini. Dia mengungkapkan, sepanjang 2017 perseroan menargetkan bisa membukukan premi sebesar Rp3,1 triliun atau tumbuh sekitar 37% jika dibandingkan capaian tahun sebelumnya.
 
Selain itu, Tugu Re juga menargetkan perolehan laba pada tahun ini bisa mencapai Rp220 miliar atau tumbuh 14,5% jika dibandingkan capaian pada tahun lalu.
 
Untuk mencapai target tersebut, perseroan berencana meminta suntikan modal dari para pemegang saham. Menurutnya, suntikan modal diperlukan untuk meningkatkan ekuitas perusahaan yang saat ini masih berada dibawah Rp1 triliun.
 
 
Sampai dengan Kuartal III/2016, ekuitas perusahaan tercatat sebesar Rp700 miliar. Tugu Re rencananya akan mengajukan penambahan modal sekitar Rp250 miliar untuk mencapai ekuitas diatas Rp1 triliun.
 
 
“Untuk meningkatkan kapasitas perusahaan dibutuhkan dukungan dari pemegang saham. Apalagi, sebagian besar perusahaan reasuransi lainnya ekuitasnya sudah diatas Rp1 triliun,” ujarnya.
 
 
Adapun, komposisi kepemilikan saham Tugu Re saat ini sekitar 48,41% dimiliki oleh PT Asriland. Kemudian, PT Tugu Pratama Interindo sebesar 37,67%, dan  Dana Pensiun Pertamina sebesar 13,92%.
 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper