Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Syariah Mandiri membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 8% secara year on year per medio 2017.
Direktur Bank Syariah Mandiri Choirul Anwar mengatakan, salah satu faktor yang mempengaruhi perolehan laba bersih adalah total pendapatan bersih yang meningkat Rp417 miliar setara 18,08% secara year on year menjadi Rp2,73 triliun.
“Ini terutama karena pertumbuhan margin bagi hasil bersih tumbuh 19,68% menjadi Rp2,26 triliun. Pertumbuhan margin bagi hasil bersih ini terpacu pembiayaan dan perbaikan kolektibilitas pembiayaan,” ucapnya, di Jakarta, Rabu (9/8/2017).
Di samping itu terkait pengendalian biaya overhead, imbuh Choirul, mengalami penurunan sebesar 1,99% menjadi Rp1,57 triliun.
Hal ini diperoleh berkat sejumlah upaya BSM untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional tanpa mengurangi kualitas layanan.
Adapun laba operasional tercatat meningkat 63,91% menjadi Rp1,15 triliun. Pencapaian ini terutama lantaran adanya pertumbuhan margin bagi hasil bersih dan fee based income disertai penurunan biaya overhead.
Baca Juga
Choirul juga memaparkan sejumlah rasio keuangan BSM a.l. NIM sebesar 7,13%, cost to income ratio 52,10%, FDR 81,87%.
Selanjutnya rasio pembiayaan bermasalah (NPF) gross 4,85%, NPF net 3,23%, dan capital adequacy ratio (CAR) sebesar 14,37%.