Bisnis.com,JAKARTA—Hingga pertengahan 2017, perusahaan reasuransi PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugu Re) mencatatkan pertumbuhan premi 14,5%.
Direktur operasional Tugu Re Ade Kananda mengatakan perolehan premi hingga Juni 2017 mencapai Rp1,08 triliun. Realisasi tersebut lebih tinggi jika dibandingkan pertumbuhan pada kuartal I/2017 yang masih berada pada kisaran 3%.
“Pertumbuhannya lebih baik, karena didorong oleh kenaikan produksi pada beberapa lini bisnis, seperti lini bisnis asuransi jiwa yang naik sekitar 30%,” kata Ade kepada Bisnis, pada akhir pekan ini.
Kendati lini bisnis asuransi jiwa mencatatkan kenaikan yang signifikan, tetapi Ade mengungkapkan kontribusi premi terbesar masih berasal dari lini bisnis asuransi umum dengan porsi sekitar 90% lebih, sedangkan porsi bisnis asuransi jiwa masih dibawah 10%.
Menurutnya, kenaikan yang signifikan juga terdorong adanya peraturan yang mendukung kemajuan industri reasuransi di dalam negeri. Peraturan yang dimaksud ialah Peraturan Otoritas Jasa Keuangan atau POJK No.14/2015 tentang Retensi Sendiri dan Dukungan Reasuransi Dalam Negeri.
Dalam beleid itu disebutkan bahwa perusahaan asuransi dan perusahaan asuransi syariah wajib memperoleh dukungan reasuransi 100% dari resuradur dalam negeri untuk pertanggungan resiko yang sederhana.
Melihat kenaikan produksi yang cukup signifikan, Ade mengaku optimistis target pertumbuhan premi pada tahun ini bisa tercapai. Sepanjang 2017, Tugu Re menargetkan pendapatan premi bisa mencapai Rp3 triliun atau tumbuh sekitar 32% jika dibandingkan perolehan premi pada tahun lalu yang mencapai Rp2,26 triliun.