Bisnis.com, MATARAM -- Otoritas Jasa Keuangan menegaskan terus mendorong perbankan menjadi lebih efisien guna menekan suku bunga kredit menjadi single digit.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiana mengatakan dengan menerapkan perbankan yang efisien, maka suku bunga kredit diharapkan akan mengikuti untuk turun. Menurutnya, saat ini arah kebijakan yang diterapkan pemerintah sudah jelas.
Salah satunya dengan penurunan suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate menjadi 4,5%.
Lembaga Penjamin Simpanan juga telah menurunkan tingkat suku bunga penjaminan bank, dari 6,25% menjadi 6% untuk simpanan Rupiah di bank umum.
"Ini kan sebenarnya sinyal, sehingga nanti bagaimana perbankan kita mengikuti arah sinyal itu," ujar Heru di Mataram, Kamis (14/9/2017).
Kendati optimistis suku bunga kredit perbankan dapat ditekan turun, Heru menilai masih diperlukan waktu untuk proses penerapannya.
Baca Juga
Selain itu, Heru menekankan tidak perlu sampai menerapkan sistem 'reward and punishment' agar perbankan bisa aktif menggenjot penurunan suku bunga kredit.
"Saya kira akan alamiah mengikuti (penurunan suku bunga) kalau sinyalnya sudah positif. Yang namanya transmisi butuh waktu, kita lihat beberapa kredit korporasi sudah rendah, yang belum kan kredit-kredit yang kecil. Ini memang tidak serta merta bisa mengikuti," tegas Heru.
Menurut catatan Bisnis.com, sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta otoritas agar turun tangan dalam mendorong efisiensi perbankan guna menekan suku bunga kredit.
Pasalnya, suku bunga kredit yang masih relatif tinggi menjadi salah satu alasan masih lemahnya permintaan kredit.