Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenaikan Utang Luar Negeri Dinilai Kurang Produktif

Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia per akhir Oktober mencapai mencapai US$341,5 miliar, tumbuh 4,8% secara year on year. Kenaikan tersebut dinilai kurang produktif.
Alokasi pinjaman luar negeri. / Bisnis
Alokasi pinjaman luar negeri. / Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA –Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia per akhir Oktober mencapai mencapai US$341,5 miliar, tumbuh 4,8% secara year on year. Kenaikan tersebut dinilai kurang produktif.

Ekonom INDEF Bhima Yudhistira menuturkan pertumbuhan yang masih didorong oleh ULN sektor publik yang naik 8,4%, menandakan pemerintah semakin agresif menambah utang untuk menutup defisit anggaran yang diperkirakan berada dikisaran 2,7% terhadap PDB tahun ini.

“Sementara itu, pertumbuhan utang luar negeri swasta mengalami stagnasi dengan tumbuh 1,3% sama dengan bulan sebelumnya. Ini menandakan sektor swasta belum berniat menambah kapasitas produksi atau berekspansi,” katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/12/2017).

Sebanyak 77% ULN swasta terkonsentrasi di 4 sektor utama yakni keuangan, industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih. Ke empat sektor tersebut khususnya industri manufaktur masih tumbuh di bawah ekspektasi.

Hal lain yang perlu diperhatikan, lanjutnya, yakni peningkatan ULN jangka pendek lebih tinggi dari jangka panjang. Tercatat ULN jangka pendek tumbuh 10,6% sementara ULN jangka panjang tumbuh 3,9%.

Bhima menuturkan resiko missmatch akan menganggu likuiditas swasta maupun sektor publik dalam membayar ULN yang jatuh tempo. Resiko utang juga bisa dilihat dari DSR atau debt to service ratio yang merupakan rasio pembayaran utang terhadap kinerja ekspor.

“Per triwulan 3 2017 angka DSR Tier 1 menyentuh 26,39%. Angka ini terus naik sejak awal tahun. Peningkatan DSR membuktikan bahwa utang yang ditarik tidak berkorelasi positif terhadap sektor produktif yakni ekspor dibandingkan dengan 5 tahun lalu DSR masih tercatat 17,28%.”

Hingga akhir tahun 2017 pertumbuhan ULN diprediksi akan naik cukup signifikan dibanding tahun 2016. Pada bulan Desember penerbitan surat utang baru sebagai bentuk prefunding kebutuhan anggaran tahun depan akan menaikkan pertumbuhan ULN sektor publik.

Pemerintah merealisasikan penjualan surat utang negara di awal Desember dalam denominasi dolar AS senilai total US$4 miliar atau setara Rp54 triliun dalam rangka prefunding. Rasio ULN terhadap PDB diperkirakan menembus 35%-36%.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper