Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbankan Indonesia Bakal Semakin Langsing

Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah bank di Indonesia bakal semakin menyusut seiring gencarnya aksi akuisisi dan rencana merger.

Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah bank di Indonesia bakal semakin menyusut seiring gencarnya aksi akuisisi dan rencana merger. Saat ini, jumlah bank di Indonesia sebanyak 115. Sebanyak 13 bank merupakan bank syariah. Dalam 4 tahun terakhir jumlah bank sudah menyusut dari posisi 119.

PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI) berencana mengakuisisi bank tahun ini. Bank pelat merah lain yang berencana membeli bank adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk melalui anak usahanya PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (BRI Agro).

PT Bank Central Asia Tbk. juga telah memastikan akan mengakuisisi dua bank kecil pada tahun ini, yang kemudian akan digabung dan membentuk bank baru.

Disamping bank dalam negeri, perusahaan keuangan asing juga banyak yang ingin mengakuisisi bank di Indonesia, baik melalui anak usaha ataupun investasi langsung.

Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. (BTMU) berencana mengakusisi 78,3% saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk secara bertahap. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) perseroan telah menyetujui rencana tersebut. Tahap pertama akuisisi telah dilaksanakan pada 29 Desember 2017 dengan 1,9 miliar lembar saham Danamon yang diambil alih, kini BTMU memiliki 19,9% komposisi saham.

Merger antara PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN) dan PT Sumitomo Mitsui Banking Corporation Indonesia (SMBCI) juga semakin dekat. Pemegang saham pengendali perseroan yaitu Sumitomo Mitsui Banking Corporation ingin menggabungkan BTPN dengan anak usahanya yang lain yaitu PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI). Sumitomo Mitsui menguasai 97,63% saham SMBCI. Sedangkan di BTPN, mereka memegang 40% porsi saham.

Selain Jepang, bank asal Korea Selatan yaitu Industrial Bank of Korea (IBK) juga menyatakan minatnya mengakuisisi PT Bank Agris Tbk. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Agris telah menyetujui rencana akuisisi saham sebesar 87,3% oleh IBK.

Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Marsuki mengatakan, merger perbankan nasional akan meningkatkan efisiensi perbankan secara umum.

Dampaknya secara umum terhadap industri perbankan adalah program konsolidasi perbankan OJK akan terlaksana dalam rangka meningkatkan efisiensi perbankan secara umum dan secara khusus utk dua bank yg akan merger.

"Dampaknya terhadap sektor riil akan semakin baik, karena dapat mengurangi persaingan terbuka yang tidak menguntungkan," katanya kepada Bisnis, Rabu (21/3/2018).

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdul Rahman

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper