Chief Marketing Officer PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life) Shierly Ge mengatakan dari realisasi tersebut pihaknya meraup premi senilai Rp565,5 miliar dari pemasaran produk tradisional.
Realisasi itu bertumbuh sekitar 67% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni senilai Rp338,8 miliar.
Selebihnya atau senilai Rp2,3 triliun berasal dari pemasaran produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDi) atau unit-linked.
"[Pendapatan premi unit-linked Sun Life) tumbuh 73% dari 2016 yang mencapai Rp1,3 triliun," ungkapnya kepada Bisnis.com, Kamis (12/4/2018).
Shierly menjelaskan dalam beberapa tahun belakangan kontribusi produk unit-linked pada total pendapatan premi Sun Life jauh lebih tinggi dari produk tradisional. Kontribusinya mencapai kisaran 80%.
Kondisi itu, jelasnya, terjadi karena masyarakat melihat PAYDi lebih fleksibel.
"Dan memberikan imbal hasil yang tinggi karena kondisi pasar saham yang bagus," ungkapnya.