Bisnis.com, JAKARTA – Bank Commonwealth, yang memiliki lebih dari 50% karyawan perempuan dan 80% dewan direksinya beranggotakan perempuan, terus mewujudkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan perempuan Indonesia.
Salah satunya ditunjukkan dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan eksternal dan internal yang menginspirasi para perempuan dalam rangka memperingati Hari Kartini. Mulai dari acara yang bertujuan meningkatkan literasi keuangan, pelatihan keterampilan hingga sesi bincang-bincang interaktif dan inspiratif dengan pemimpin perusahaan
Untuk kegiatan eksternal yang tujuan utamanya adalah pemberdayaan perempuan Indonesia dan peningkatan literasi keuangan, Bank Commonwealth menggandeng Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jakarta Selatan dan salah satu online marketplace terkemuka di Indonesia yakni Bukalapak.
Bank Commonwealth mengadakan WISE (Women Investment Series) Class untuk komunitas pelapak perempuan di Bukalapak yang dikenal dengan nama ‘Srikandi’, hari ini, tepat di Hari Kartini.
WISE Class yang diadakan ini merupakan kelas tatap muka yang membantu para pengusaha perempuan dari komunitas ‘Stikandi’ agar bisnisnya lebih berkembang lagi. Pembicara dari Bank Commonwealth memberikan tips cara mengatur keuangan bisnis dan keuangan pribadi. Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan Bank Commonwealth terhadap program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang bertujuan meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia.
WISE merupakan inisiatif Bank Commonwealth dalam meningkatkan literasi keuangan perempuan Indonesia. Program ini dirancang khusus dan memiliki sasaran terukur, terpadu, dan berkelanjutan yang dipantau secara berkesinambungan.
Hingga saat ini, lebih dari 2.700 perempuan Indonesia telah mengikuti WISE Class secara tatap muka dan lebih dari 3.700 orang telah mengunduh digital platform WISE App yang memiliki informasi-informasi mengenai tips keuangan dan berbisnis untuk mendukung literasi keuangan perempuan Indonesia.
Sebelumnya, pada Kamis (19/4/2018), Bank Commonwealth juga mengadakan Pelatihan Keterampilan Tie Dye Shibori untuk ibu-ibu PKK di Kantor Walikota Jakarta Selatan pada hari ini. Tie dye merupakan salah satu bentuk seni tekstil yang tumbuh di akhir 1960-an dan awal 1970 sebagai bagian dari gaya hippie di Amerika. Di Jepang, tie dye diaplikasikan pada pakaian tradisional Kimono dan teknik pewarnaannya dikenal dengan sebutan shibori.
Kegiatan ini dihadiri oleh Presiden Direktur Bank Commonwealth Lauren Sulistiawati yang turut berbagi keterampilan dengan para peserta pelatihan. “Kami sangat senang dapat diberikan kesempatan untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan baru dengan ibu-ibu PKK di daerah Jakarta Selatan. Kami berharap keterampilan baru ini dapat menciptakan peluang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) baru bagi mereka,” kata Lauren melalui siaran pers, Sabtu (21/4/2018)
UMKM merupakan salah satu sektor strategis dalam perekonomian nasonal. Hal ini tercermin dari besarnya penyerapan tenaga kerja oleh sektor UMKM yakni sebesar 97% dari seluruh tenaga kerja nasional berdasarkan data Bank Indonesia.
Untuk kegiatan internal, Bank Commonwealth mengadakan sesi bincang-bincang (talk show) dengan tema “Up, Close & Personal with Lauren Sulistiawati” di kantor pusat Bank Commonwealth di Jakarta yang dapat menginspirasi karyawannya.
Dalam sesi istimewa ini, Lauren berbagi tips untuk mendapatkan work-life balance kepada para karyawan yang hadir. Lauren mengatakan menyeimbangkan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi sangat penting.
"Sesibuk apapun Anda di kantor, usahakanlah untuk tetap tidak melewatkan momen penting dalam hidup Anda terutama waktu berkualitas bersama keluarga.”
Ke depannya, Bank Commonwealth akan terus melakukan berbagai kegiatan yang dapat memberikan nilai tambah dan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi nasabahnya, pelaku bisnis, dan juga komunitas di Indonesia, sesuai dengan visi Bank Commonwealth “to excel at securing and enhancing the financial wellbeing of people, businesses and communities.”
