Bisnis.com, JAKARTA — Kenaikan suku bunga acuan dinilai akan memperberat beban biaya dana atau cost of fund bank-bank kecil.
Direktur Utama PT Bank Kesejahteraan Ekonomi Sasmaya Tuhuleley mengatakan, jika suku bunga acuan naik maka yang terkena dampak adalah biaya dana yang harus ditanggung oleh bank kecil. Oleh karena itu, dia berharap bank-bank besar tidak mengambil langkah menaikkan special rate deposito secara berlebihan, terutama deposito yang ditempatkan oleh lembaga ataupun institusi besar. Karena selama ini hal itulah yang membuat bank kecil sulit bersaing.
"Paling yang terkena pengaruh adalah biaya dana. Biaya dana bank pasti naik bila suku bunga acuan naik," katanya kepada Bisnis, Rabu (2/5/2018).
Senada dengan Sasmaya, Presiden Direktur PT Bank Mayapada Internasional Tbk. Haryono Tjahjarijadi mengatakan, apabila Bank Indonesia benar-benar mengambil kebijakan untuk menaikkan suku bunga acuan, maka hal tersebut merupakan bentuk respons terhadap situasi ekonomi domestik dan global.
Dalam kesempatan sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah memastikan istrumen fiskal dan moneter yang dimiliki Indonesia masih akan kuat menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi ke depan, kendati sejumlah penyesuaian harus dilakukan akibat tekanan global, salah satunya adalah rencana menaikkan suku bunga acuan yang otomatis akan menaikan suku bunga kredit di perbankan.
Sri Mulyani Indrawati menambahkan, dari sisi APBN, defisit sebesar 2,19% telah menjadu daya dorong untuk ekonomi. Oleh karena itu, penyesuaian kebijakan seperti peningkatan suku bunga acuan tidak akan menjadi masalah besar.
Di sisi lain, proyek-proyek infrastruktur yang diupayakan oleh pemerintah diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, sehingga bisa mengkompensasi penyesuaian kebijakan yang dilakukan.
“Perkembangan global yang terjadi dan penyesuaian yang akan dilakukan tentu harus dilihat dari bentuk perbaikan pada sisi produktivitas negara ini agar mampu lebih bersaing," katanya, Senin (30/4) malam.
