Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Relaksasi LTV Bisa Dorong Asuransi Properti

Relaksasi aturan terkait besaran loan to value untuk kredit pemilikan rumah diperkirakan dapat memperbaiki kinerja lini usaha asuransi harta benda yang tercatat negatif pada kuartal I/2018.
Ilustrasi rumah subsidi (Bisnis-Dedi Gunawan)
Ilustrasi rumah subsidi (Bisnis-Dedi Gunawan)

Bisnis.com, JAKARTA - Relaksasi aturan terkait besaran loan to value untuk kredit pemilikan rumah diperkirakan dapat memperbaiki kinerja lini usaha asuransi harta benda yang tercatat negatif pada kuartal I/2018.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe berharap relaksasi tersebut dapat mendorong pendapatan premi lini usaha asuransi harta benda, di mana pada kuartal I/2018 tercatat menurun 10,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

AAUI mencatat pendapatan premi lini usaha asuransi harta benda pada kuartal I/2018 sebesar Rp3,69 triliun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, maka angka tersebut menurun 10,1% dari angka 2017 sebesar Rp4,11 triliun.

Menurutnya, adanya kebijakan tersebut akan membuat masyarakat lebih mudah membeli rumah sehingga mendorong pertumbuhan kredit perumahan. Sejalan dengan itu, permintaan terhadap produk asuransi properti akan ikut terdorong.

"Harapan kami demikian," katanya, Kamis (28/6/2018).

Lebih lanjut, kebijakan ini dinilai sejalan dengan kecenderungan perusahaan asuransi umum yang meningkatkan porsi bisnis dari properti residensial di dalam portofolionya. Okupasi properti residensial diperkirakan meningkat karena sektor perumahan dan apartemen tumbuh.

Ini sekaligus mendorong permintaan kredit dari bank dan asuransinya. Dia menjelaskan, okupasi residensial memang memiliki karakteristik risiko yang rendah dibandingkan dengan komersial atau industri.

"Namun, sulit untuk mengetahui kenaikan okupasi residensial. Sebab, laporan data lini usaha asuransi properti tidak merincikan data per okupasi. Data kuartal I/2018, kami mengindikasikan penurunan ada di okupasi komersial/industri yang risiko tinggi," imbuhnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Anggi Oktarinda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper