Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EDUKASI DUIT: Agar Bunga Kredit Tak Melilit

Saya mau mengawali cerita dengan hal ini. Harga air bersih di Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Riau mencapai Rp100.000 satu gerobak atau hampir sama dengan harga untuk 10 kg beras.
Goenardjoadi Goenawan. / Bisnis-swi
Goenardjoadi Goenawan. / Bisnis-swi

Bisnis.com, JAKARTA — Saya mau mengawali cerita dengan hal ini. Harga air bersih di Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Riau mencapai Rp100.000 satu gerobak atau hampir sama dengan harga untuk 10 kg beras.

Kondisi tersebut terjadi akibat dari musim kemarau yang mulai melanda kabupaten termuda di Provinsi Riau itu.

Gambaran saya, kondisi itu menjadi hal umum di daerah di Indonesia, meski tidak semuanya. 

Itu pula yang terjadi soal uang.  Zaman dulu, zaman old uang ibarat air di empang atau danau.  Mengambil air sulit.  Air terbatas,  apalagi musim kemarau. 

Di kampung yang keseringan banjir pun sulit air. Terpaksa masing-masing membeli air yang dijual gerobak keliling. 

Saya mengibaratkan, hal itu sebagai kondisi masyarakat yang tidak memiliki akses kredit ke bank.  Mereka menjadi korban air mahal,  bunganya kredit bank desa atau rentenir termasuk KTA,  kartu kredit bunganya 10 kali lipat daripada bunga kredit bank.

Itu zaman old,  bagaimana sekarang solusinya zaman now?  Uang atau air praktis lebih mudah. Melalui jalur PDAM, perusahaan air minum.

Bila air diproduksi terus menerus,  "uang pun diproduksi terus oleh bank dalam bentuk kredit." 

Oleh karena itu,  sama dengan zaman old mengatakan:

1. Utang harus dilunasi,  zaman now tidak begitu.  Kredit adalah uang produktif bersifat mengalir,  disebut running water.  Selama kita mengakses kepada kredit bank jangka panjang bunga lunak maka semua kebutuhan air akan tersedia.  Kredit bank untuk terus diupgrade selama produktif. 

2. Debit air yang mencukupi akan mendukung bisnis,  katakan usaha tambak udang.  Penjualan udang melebihi biaya air PAM.  Sehingga kredit bank harus diperiksa menyangkut tiga hal. Pertama, berapa nilai  kredit bank Anda. Kedua, berapa tingkat nilai aset Anda.  Rata-rata nilai aset 2—3 kali lipat dari kredit. Ketiga, berapa tingkat bunga kredit Anda? 

Bila kredit Anda diikat tahun lalu bunganya sekitar 8% bila akad kredit dua tahun lalu bunganya 12% Alhasil kredit Anda harus diperbaharui,  menjadi 2-3 kali lipat.  Karena bunga kredit baru sekitar 5%-6% disebut "migrasi kredit." 

Penulis

Ir Goenardjoadi Goenawan, MM

Motivator Uang.

Penulis buku seri "Money Intelligent" dan buku “New Money”

Untuk pertanyaan bisa diajukan lewat: [email protected]

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper