Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Siklus KPR Belum Mencapai Puncak

Bisnis.com, JAKARTA Segmen kredit properti terutama kredit pemilikan rumah atau KPR diyakini Bank Indonesia potensial untuk dipacu tumbuh lebih agresif.

Bisnis.com, JAKARTA — Segmen kredit properti terutama kredit pemilikan rumah atau KPR diyakini Bank Indonesia potensial untuk dipacu tumbuh lebih agresif.

Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia Fillianingsih Hendarta mengatakan, keputusan bank sentral melonggarkan loan to value yang aturannya akan keluar resmi per 1 Agustus 2018 merupakan upaya untuk mendorong perekonomian domestik. 

“Pasalnya ada 174 industri terkait properti. Pelonggaran LTV 2018 ini kami berusaha mendorong perekonomian melalui pertumbuhan kredit properti. Kami menilai segmen kredit ini [KPR] masih punya potensi untuk dikembangkan,” tuturnya, Kamis (12/7/2018). 

Potensi yang disinggung BI bertolak dari data bahwa rasio KPR terhadap PDB RI relatif masih rendah, yakni sebesar 2,90% sepanjang tahun lalu. Adapun, pertumbuhan KPR per Maret tahun ini tertinggi setelah Filipina dengan nilai penyaluran US$32,3 juta. 

Bank sentral juga menyatakan bahwa siklus pembiayaan KPR di Tanah Air belum mencapai puncak. Berdasarkan analisis menggunakan pendekatan short term cycle, siklus pembiayaan properti per kuartal I/2018 berada dalam fase akselerasi yang belum menyentuh puncak. 

Fillianingsih menuturkan, asumsi BI bahwa kredit properti tetap potensial juga dengan mempertimbangkan tiga hal a.l. penawaran, permintaan, dan pengembang. Selain itu, kemampuan debitur juga terbilang tetap baik. 

“Properti ini memiliki efek pengganda besar dalam pertumbuhan ekonomi. Maka, kami perlu menyesuaikan kebijakan makroprudensial kami, yakni dengan melonggarkan LTV dengan tetap mempertimbangkan aspek kehati-hatian dan perlindungan konsumen,” ujarnya. 

Relaksasi LTV yang beleidnya akan diluncurkan pada bulan depan akan menjadi kebijakan BI yang kelima terkait isu yang sama. Pertama kali kebijakan makroprudensial soal LTV dirilis pada 2012 berlanjut kepada penetapan rasio LTV berjenjang pada 2013 kemudian pelonggaran pada 2015 dan 2016. 

Berkat kebijakan relaksasi LTV oleh BI, wacana terkait program uang muka KPR 0% kini hangat diperbincangkan. Yang pasti, supaya dapat menikmati pelonggaran loan to value ini syaratnya bank bersangkutan memiliki NPL net di bawah 5% dan NPL gross di bawah 5%. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper