Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Pertanian di Jawa Timur Melambat

Bisnis.com, JAKARTA Berdasarkan data Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Jawa Timur Mei 2018 oleh Bank Indonesia, pertumbuhan kredit kepada sektor industri pengolahan dan pertanian menunjukkan perlambatan

Bisnis.com, JAKARTA — Berdasarkan data Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Jawa Timur Mei 2018 oleh Bank Indonesia, pertumbuhan kredit kepada sektor industri pengolahan dan pertanian menunjukkan perlambatan.

Total penyaluran kredit kepada sektor pertanian mencapai Rp12,49 triliun, tumbuh 3,12% secara tahunan. Pertumbuhan tersebut lebih rendah dari pertumbuhan pada kuartal IV/2017 senilai 20,15%. Perlambatan ini sejalan dengan perlambatan kinerja pertanian Jawa Timur yang disebabkan oleh gangguan cuaca dan hama.

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (Bank Jatim) mencatatkan pertumbuhan kredit kepada sektor pertanian 8,5% hingga Juni 2018. Perseroan optimistis dapat mencapai target pertumbuhan dua digit pada akhir tahun ini.

Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha mengatakan bahwa per akhir Juni penyaluran kredit kepada sektor pertanian tercatat sejumlah Rp582 miliar, tumbuh 8,5% secara tahunan dari realisasi pada Juni 2017 sejumlah Rp536 miliar.

“Adapun, untuk target hingga akhir tahun ini pertumbuhannya adalah 10,65%. Kami optimistis dapat mencapai target tersebut karena masih ada potensi besar dari kredit tebu dengan petani binaan dari PTPN,” katanya kepada Bisnis, Selasa (17/7/2018).

Di samping itu, dia mengatakan Bank Jatim juga menyalurkan kredit kepada sektor pertanian dalam bentuk kredit hulu ke hilir yang termasuk ke dalam off balance sheet. Dia mengatakan bahwa penyaluran kredit tersebut sudah mencapai Rp150 miliar.

Dia mengatakan bahwa kredit termasuk merupakan program yang dilaksanakan bersama Pemerintah Daerah Jawa Timur dengan total pembiayaan senilai Rp200 miliar. Sekitar 75% dari kredit tersebut telah disalurkan kepada debitur di 6 kota di Jawa Timu, dengan total lahan sekitar 12.000 hektare.

“Kredit ini diberikan kepada sektor pertanian dari masih berbentuk padi sampai dengan panen menjadi beras. Dananya dari Pemda, kami melakukan analisis dan mendapatkan jasa untuk itu,” katanya.

Dia menerangkan bahwa kredit tersebut diberikan dengan bunga 5% kepada debitur yang terdiri dari kelompok tani yang dipilih dan didampingi oleh Dinas Pertanian. Penyaluran kredit ini, baru dimulai pada tahun ini.

“Rasio kredit bermasalah [non performing loan/NPL] tercatat 0%, karena penerima kredit adalah petani yang telah dipilih dan dibina langsung oleh Dinas Pertanian,” ujarnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper