Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebut mempersilakan investor strategis untuk dapat mengambil alih Merpati Nusantara Airlines melalui berbagai skema yang memungkinkan.
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro menyampaikan pemerintah sebetulnya telah cukup lama menmbuka kesempatan bagi investor-investor privat untuk masuk ke tubuh Merpati.
“Kami mengundang privat sektor yang memang berminat, silakan saja [mengambil Merpati]. Dari 2 tahun lalu sebenarnya kami sudah programkan privatisasi. Dengan nantinya Merpati memasukkan uang, otomatis kepemilikan negara akan terdilusi,” ungkap Aloysius saat dihubungi Bisnis.com, Senin (12/11).
Kendati demikian, Aloysius menegaskan Kementerian BUMN tetap menunggu hasil putusan PKPU soal nasib Merpati. Dari PKPU tersebut, pemerintah akan menyimak berbagai usulan persidangan terkait status operasional Merpati.
Terkait kemungkinan privatisasi tersebut, Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines Asep Ekanugraha menyampaikan dia belum dapat membeberkan berapa besar dilusi saham pemerintah setelah masuknya investor yang akan menyuntikkan dana pada Merpati.
“Tapi sudah ada perhitungannya,” kata Asep.
Aloysius mengatakan mitra strategis memutuskan untuk menyerap Merpati tersebut menilai masih ada peluang bisnis yang dapat dikembangkan dari maskapai tersebut.