Bisnis.com, JAKARTA -- PT Intan Baruprana Finance (IBFN) Tbk., perusahaan pembiayaan investasi dan modal kerja menargetkan pendapatan mencapai Rp200 miliar, selama 2019 ini.
Presiden Direktur IBFN Carolina Dina Rusdiana mengatakan, caranya akan menggiatkan penyaluran pembiayaan ke berbagai sektor usaha yang produktif seiring dengan membidik peluang pendanaan tambahan dari perbankan dan non perbankan untuk menggencarkan pembiayaan.
"Kami mendapatkan dana tambahan dari Inta Group, keberhasilan right issue I, penguatan manajemen, penyaluran pembiayaan secara prudent serta intensifikasi recovery pembiayaan bermasalah, sehingga itu akan meningkatkan kinerja untuk meraih kepercayaan dari para pemangku kepentingan," kata Carolina dari rilis diterima Bisnis, Senin (4/2/2019).
Dia mengatakan, untuk mendukung mengejar target Rp200 miliar tersebut, maka IBFN juga akan melakukan sejumlah efisiensi, memperbaiki kualitas aset dan membuka peluang masuk ke pembiayaan syariah.
"Kami harus melakukan banyak efisiensi, salah satunya ingin mengembalikan izin unit bisnis syariah kepada OJK (Otoritas Jasa Keuangan) pada 24 Agustus 2018 yang disetujui OJK pada suratnya 3 Desember 2018 lalu. Kalau kondisi IBFN sudah membaik maka kami akan masuk ke pembiayaan syariah [lagi]," ujarnya.
Carolina mengatakan, sebelumnya perusahaan telah mendapatkan dana dari hasil rights issue belum lama ini sebanyak Rp77,78 miliar dan itu untuk menyalurkan pembiayaan pada 2019 ini.
