Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BCA Life Himpun Premi Rp628 Miliar, Produk Tradisional Jadi Penopang

PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) menorehkan premi senilai Rp628 miliar per Desember 2018 (unaudited), tumbuh 33,33% dibandingkan dengan perolehan tahun lalu yang senilai Rp471 miliar.
Presiden Direktur & CEO PT Asuransi Jiwa BCA Life  (BCA Life) Rio Winardi (dari kiri) bersama Direktur & CDO Honggo Djojo, dan Direktur & COO) Yannes Chandra, menyapa karyawan saat donor  darah, di Jakarta, Rabu (18/7/2018)./JIBI-Endang Muchtar
Presiden Direktur & CEO PT Asuransi Jiwa BCA Life (BCA Life) Rio Winardi (dari kiri) bersama Direktur & CDO Honggo Djojo, dan Direktur & COO) Yannes Chandra, menyapa karyawan saat donor darah, di Jakarta, Rabu (18/7/2018)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) menghimpun premi Rp628 miliar per Desember 2018 (unaudited), tumbuh 33,33% dibandingkan dengan perolehan tahun lalu yang senilai Rp471 miliar. Pertumbuhan didorong oleh penjualan produk tradisional.

Disamping itu, pertumbuhan premi yang ditorehkan turut mendongkrak jumlah pendapatan perseroan hingga 31,46% dari Rp445 miliar menjadi Rp585 miliar.

Lely Pekih, Head of Marketing Communication BCA Life, mengatakan saat ini BCA Life masih berfokus kepada produk tradisional. BCA Life yang baru berumur empat tahun, belum berencana untuk mengembangkan produk asuransi yang dibalut dengan investasi atau unit linked.

“Kami tidak menjual produk unit-linked. Jadi peningkatan bisnis ini seluruhnya didapatkan dari produk tradisional yang kami miliki,” kata Lely kepada Bisnis, Selasa (12/2/2019).

Dia menambahkan premi yang dibukukan, berasal dari empat saluran pemasaran, yang masing-masing kanal memberi kontribusi yang sama 25%. Adapun keempat saluran tersebut yakni, telemarketing, corporate solution, credit life dan bancassurance. Mengenai saluran digital, baru akan diimplementasikan pada 2019.

Dalam laporan yang dipublikasikan di website resmi BCA Life, terlihat hasil investasi perseroan tetap terjaga meski hasil investasi industri asuransi jiwa mengalami penurunan hingga 86,13% secara tahunan.

Adapun hasil investasi BCA Life tumbuh sekitar 85% year-on-year, dari Rp20 miliar menjadi Rp37 miliar pada 2018.

Lely menyampaikan kenaikan hasil investasi sejalan dengan peningkatan premi yang didapat perseroan. Selain itu, lanjutnya, kenaikan juga disebabkan oleh penempatan investasi pada instrument obligasi dan deposito.

“Kami juga memaksimalkan penempatan investasi kami pada instrumen obligasi dan deposito dimana kedua instrumen ini memberikan hasil yang cukup bagus,” kata Lely.

Adapun hilir dari kinerja baik yang dicatatkan BCA Life sepanjang periode Januari-Desember 2018 adalah meningkatnya laba setelah pajak perseroan yang tumbuh 50%. Dari minus Rp48 miliar menjadi minus Rp24 miliar.

Meski tumbuh signifikan laba setelah pajak perseroan tetap tercatat minus, Lely menerangkan hal tersebut disebabkan oleh usia perusahaan yang masih muda dan beban perusahaan yang perseroan yang cukup tinggi.

“BCA Life baru berusia empat tahun dan dana cadangan yang kami simpan cukup besar, sehingga beban perusahaan masih relatif cukup besar. Hal ini sangat wajar untuk perusahaan yang baru,” kata Lely.

Lely menerangkan tahun ini, BCA Life menargetkan perolehan premi tumbuh sebesar 20% atau menjadi Rp753 miliar. Dia mengatakan perseroan masih akan mengandalkan produk tradisional dalam meraup premi.

Selain itu, lanjutnya, pada 2019 BCA Life juga akan meluncurkan kanal penjualan digital untuk melebarkan jangkauan dan menyentuh seluruh masyarakat Indonesia.

“Masih akan terus berfokus pada produk tradisional melalui multi chanel distribution yang BCA Life miliki,” ucap Lely.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper